Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Tingkatkan Kualitas Generasi Penerus, Ini Pentingnya Pendidikan Inklusif dan Numerasi

Tim Parapuan - Kamis, 5 Desember 2024
Putera Sampoerna Foundation Rayakan Hari Guru Nasional dengan Komitmen Membangun Pendidikan Inklusif dan Penguasa Numerasi yang Lebih Baik
Putera Sampoerna Foundation Rayakan Hari Guru Nasional dengan Komitmen Membangun Pendidikan Inklusif dan Penguasa Numerasi yang Lebih Baik Dok. Ken Devina/Parapuan

Parapuan.co - Penting untuk disadari bahwa kualitas pendidikan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh peran para guru dalam mendidik generasi muda. 

Sebagai ujung tombak pendidikan, penting untuk turut mendukung para guru dengan melakukan peningkatan kualitas yang inklusif, inovatif dan berkelanjutan demi membentuk generasi muda yang unggul. 

"Guru adalah ujung tombak pendidikan. Dengan pelatihan dan dukungan yang kami berikan, guru dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memberdayakan," ucap Senior Director Putera Sampoerna Foundation (PSF), Elan Merdy, (3/12/2024).

Disampaikan dalam acara Putera Sampoerna Foundation Rayakan Hari Guru Nasional dengan Komitmen Membangun Pendidikan Inklusif dan Penguasaan Numerasi yang Lebih Baik, di Kemendikbud, Jakarta, ia mengingatkan pentingnya penggunaan teknologi untuk memperkuat kemampuan literasi numerasi siswa agar mereka siap menghadapi tantangan masa depan.

Meningkatkan Kesetaraan Melalui Pendidikan Inklusif  

Dalam sesi talkshow Menghadapi Stigma: Mengubah Persepsi tentang Pendidikan Inklusif dan Pendidikan Khusus, para pakar membahas tentang cara meningkatkan kesetaraan melalui pendidikan yang inklusif.

Walau stigma masih sering melekat pada pendidikan inklusif, namun pendekatan ini bertujuan memberikan hak pendidikan setara untuk semua siswa, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, serta mendorong empati dan keterampilan sosial.  

Bersamaan dengan itu, Putra Asga Elevri, Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus dari Ditjen GTK, menyoroti pentingnya data yang akurat dan mudah diakses untuk mendukung inklusi.

"Dengan pendekatan asesmen berbasis kebutuhan fungsional, kita dapat memahami lebih baik profil belajar siswa, terutama mereka yang memiliki kesulitan belajar yang tidak terdiagnosis, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga juga sangat diperlukan," jelasnya.  

Baca Juga: Kebijakan Bantuan Pendidikan Guru Jadi Penting bagi Perempuan Pendidik

Acara ini juga menjadi ajang peluncuran buku Menjembatani Perbedaan: Pendidikan Inklusif dan Pendidikan Khusus sebagai Pilar Kesetaraan karya Tim Guru Binar, hasil kolaborasi dengan Direktorat Jenderal GTK dan Platform Merdeka Mengajar.  

Fokus Pada Literasi Numerasi Melalui Teknologi  

Bukan hanya penting untuk menghadirkan ruang inklusif dalam proses belajar mengajar, kemampuan numerasi siswa Indonesia juga sangat esensial menentukan kualitas pendidikan di masa depan.

Pasalnya, menurut data PISA 2022 menunjukkan skor matematika Indonesia masih di bawah rata-rata OECD.

Maka, PSF pun mengedepankan pendekatan Project Based Learning (PjBL) untuk mengaitkan matematika dengan konteks nyata.  

Tasya Kamila, publik figur yang turut hadir, berbagi pengalamannya ketika belajar matematika saat bersekolah.

"Waktu sekolah, aku merasa matematika menyenangkan karena bisa memecahkan soal dengan berbagai metode logis," katanya.

"Pengalaman itu aku terapkan ke anak-anakku dengan mengenalkan numerasi lewat hal-hal sederhana, seperti menghitung atau mengatur waktu. Ini membantu mereka melihat matematika sebagai sesuatu yang menarik dan bermanfaat," ungkapnya.  

Baca Juga: Peran Pendidikan dalam Pemberdayaan Perempuan di Berbagai Aspek Kehidupan

Juliana, Head of Program Development dan Guru Binar PSF, menambahkan bahwa guru yang menciptakan lingkungan belajar adaptif dapat membantu setiap siswa berkembang sesuai potensinya.

"Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat menjadi kunci membangun ekosistem pendidikan yang benar-benar inklusif," katanya.

"Inovasi seperti video tutorial, game edukasi, hingga augmented reality (AR) dapat membantu siswa memahami konsep matematika yang kompleks dengan cara yang interaktif," pungkasnya.

Upaya Holistik PSF untuk Pendidikan Indonesia  

PSF melalui School Development Outreach (PSF-SDO) telah menerapkan program Lighthouse School Program (LSP) untuk pengembangan sekolah secara holistik, Teachers Learning Centre (TLC) untuk pelatihan guru, dan Guru Binar sebagai platform daring berbasis self paced learning.

Pendekatan ini meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi siswa hingga 7 persen dalam dua tahun terakhir.  

Pendekatan berbasis proyek membantu guru meningkatkan kompetensi pedagogik dan memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya bagi siswa," tutup Juliana.

Dengan berbagai inisiatif ini, PSF bertekad terus berkontribusi membangun pendidikan Indonesia yang inklusif, berdaya saing, dan relevan dengan kebutuhan global.

Baca Juga: 5 Langkah Utama Cegah Diskriminasi terhadap Perempuan Difabel

(*)

Ken Devina 

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.



REKOMENDASI HARI INI

Tingkatkan Kualitas Generasi Penerus, Ini Pentingnya Pendidikan Inklusif dan Numerasi