Dalam unggahannya, ia juga menyoroti pengalaman dengan KB IUD yang bermasalah hanya dalam waktu 10 hari setelah pemasangan.
"Makin takut KB suntuk setelah mendengar berita ada yang terkena tumor otak gara gara menyuntikkan kg, 20 tahun lebih dan tidak haid sama sekali, KB IUD hilang dalam pemasangan 10 hari," tulis pemilik akun @mamadiya69 pada Rabu (25/09/2024).
Selain itu, ia mempertanyakan kebijakan terkait sterilisasi, terutama mengapa metode tersebut memiliki batasan usia tertentu.
Ungkapan-ungkapan ini menunjukkan adanya kekhawatiran perempuan tentang keamanan metode kontrasepsi dan kebutuhan akan edukasi lebih lanjut mengenai pilihan KB yang aman dan sesuai dengan kondisi masing-masing individu.
Dampak Media Sosial terhadap Persepsi Kesehatan
Fenomena ini tidak hanya berdampak pada pemilik akun TikTok @mamadiya69, banyak perempuan muda yang mendapatkan informasi tentang kontrasepsi dari media sosial dibandingkan sumber terpercaya seperti dokter atau lembaga kesehatan.
Padahal, menurut Dr. Helen Munro, perempuan berhak mengetahui apa yang masuk ke tubuh mereka.
Di sisi lain ia juga mengingatkan bahwa informasi yang tidak didukung bukti ilmiah dapat membawa dan membahayakan keputusan kesehatan seseorang.
Baca Juga: Penting! Ini 4 Faktor Penentu dalam Memilih Alat Konstrasepsi Darurat
Ia menyangkan bagaimana misinformasi di media sosial sering kali lebih menonjolkan efek samping yang ekstrem dan tidak memberikan gambaran yang seimbang.