2. Mengadvokasi Perubahan Kebijakan
Gerakan feminis yang kuat dan otonom terbukti menjadi pendorong utama dalam menciptakan kebijakan domestik dan global yang komprehensif untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan.
Negara-negara dengan gerakan feminis aktif cenderung memiliki kebijakan yang lebih baik dibanding negara-negara tanpa gerakan tersebut.
Advokasi organisasi perempuan juga membantu mengubah norma sosial yang bias terhadap kesetaraan gender melalui penelitian dan pengumpulan data, yang menjadi landasan penting bagi pembuat kebijakan.
3. Mengurangi Kekerasan Berbasis Gender
Bukti terus menunjukkan bagaimana upaya organisasi hak-hak perempuan berhasil mengurangi kekerasan berbasis gender secara signifikan.
Namun, mereka masih menghadapi tantangan besar berupa kekurangan dana kronis.
Pendekatan berbasis bukti yang diterapkan oleh organisasi perempuan telah terbukti efektif dalam mengurangi kekerasan.
Contohnya, di Nikaragua, gerakan perempuan berhasil menurunkan kekerasan pasangan intim sebesar 63 persen melalui reformasi hukum dan layanan dukungan.
Baca Juga: Penyintas Kekerasan Seksual Berisiko Mengalami Gejala Androfobia