Parapuan.co - Sudah lebih dari 10 tahun berdiri di Yogyakarta sejak 2013, Krack!, kolektif seni cetak grafis yang berbasis di Yogyakarta ini konsisten berkontribusi pada perkembangan seni cetak grafis di Indonesia dalam hal eksplorasi teknik dan medium hingga percakapan kritis.
Melalui berbagai pameran, diskusi, workshop, hingga penelitian yang telah dilakukan, Krack! menjumpai keragaman praktik dan pengetahuan dalam budaya cetak masyarakat kita.
Dalam rangka merayakan keragaman praktik dan pengetahuan budaya cetak itulah Krack! menggelar Festival Seni Cetak Grafis: TRILOGIA 2024.
Urgensinya sangat jelas, yakni bahwa dengan merayakan praktik dan pengetahuan seni cetak grafis itu sama halnya dengan merefleksikan budaya masyarakat, memaknai ulang politik keseharian.
"Dalam sejarahnya, ada banyak sekali penyebutan seni cetak grafis, seni cetak, seni grafis, cetak grafis," ujar Sukma Smita, direktur Festival.
Ia menambahkan bahwa istilah seni cetak grafis ini dipilih untuk mewakili serangkaian proses menggambar, mencetak dan penggandaan gambar.
'Watak' merupakan tema yang dipilih di Festival Seni Cetak Grafis: TRILOGIA 2024.
Seperti halnya watak seni cetak grafis, yakni distributif, repetitif, dan reproduktif. Melalui tema tersebut, festival ini mengajak kita untuk menelusuri dan memeriksa kembali perkembangan cara berpikir dan praktik seni cetak grafis sebagai cermin budaya cetak serta keseharian masyarakat.
Sebagai Trilogia, festival edisi pertama ini diharapkan menjadi awal yang segar, berkualitas, dan menyenangkan.
Baca Juga: National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Rayakan 2 Dekade, Catat Tanggalnya
Festival ini menyuguhkan empat kegiatan utama, yakni:
1. Pameran
Pertama adalah pameran yang akan digelar pada 7-20 Desember 2024 di Galeri R. J. Katamsi, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Pameran ini akan dibuka untuk publik dan menyuguhkan berbagai karya seni, arsip, serta benda-benda keseharian yang berkaitan dengan seni cetak grafis.
2. Simposium
Untuk memperdalam perbincangan mengenai seni cetak grafis, festival ini juga menggelar simposium yang akan digelar pada 13-15 Desember 2024 di lingkungan Universitas Sanata Dharma.
Bertajuk 'Watak Seni Cetak Grafis di Indonesia', simposium ini diniatkan sebagai ruang pertukaran dan diskusi bagi para praktisi, peneliti, serta pemerhati seni cetak grafis.
Mereka akan mempresentasikan riset seni cetak grafis dalam singgungannya dengan sejarah, budaya material, dan medan seni rupa kontemporer.
Baca Juga: Digelar Akhir Pekan Ini, USS 2024 Hadirkan Instalasi dan Merch Seni Karya Seniman Bali
3. Program Kolaborasi
Untuk lebih menghayati watak seni cetak grafis yang distributif, repetitif, dan reproduktif, festival ini juga menggelar program kolaborasi dalam rentang Oktober-Desember 2024 bersama beberapa komunitas di berbagai lokasi, seperti:
- SkolMus (Kupang, NTT)
- Lumbung Kawruh (Gunungkidul, DIY)
- Sekolah Sablon Indonesia (Jakarta)
- SeniNGrafis (Jakarta).
Melalui aktivitas produksi karya hingga lokakarya sesuai konteks masing-masing kolaborator, program ini menjadi salah satu upaya amplifikasi berbagai pengetahuan dan praktik baik yang telah dijalani oleh masing-masing kolaborator, serta ruang belajar bagi siapa pun yang terlibat.
4. Program Publik
Kemudian akan digelar juga Program Publik dalam rentang 7-20 Desember 2024 untuk semakin merangsang keterlibatan publik.
Beberapa kegiatan yang digelar di lokasi pameran, antara lain, pertunjukan teater dan musik untuk membuka pameran, tur pameran bersama kurator, live cukil, permainan gambar umbul, boardgame.
Selain itu, kegiatan lainnya adalah aktivasi studio di beberapa studio seni cetak grafis di Grafis Minggiran (Yogyakarta), Grafis Huru Hara (Jakarta), dan Devfto serta Black Hand Gang (Bali).
Keseluruhan kegiatan tersebut dirancang untuk memantik pertukaran pengetahuan, baik dalam ruang-ruang diskusi melalui simposium, pameran maupun dalam program kolaborasi serta program publik.
Harapannya, berbagai praktik dan wacana seni cetak grafis kita menjadi lebih bergulir dan bertiwikrama.
Baca Juga: YBI Perkenalkan Batik Gedog Tuban Jadi Ikon Hari Batik Nasional 2024
(*)