Namun, rencana ini bukan tanpa tantangan. Salah satu kekhawatiran utama adalah menjaga kualitas kompetisi di tengah bertambahnya jumlah tim.
FIFA perlu memastikan bahwa semua negara anggota berinvestasi secara serius dalam pengembangan sepak bola perempuan di berbagai level, mulai dari tim nasional hingga kompetisi usia muda.
Selain itu, perluasan jumlah peserta juga memerlukan infrastruktur dan logistik yang lebih kompleks.
Tidak semua negara siap menjadi tuan rumah turnamen besar dengan format ini, sehingga kemungkinan besar akan ada lebih banyak tawaran gabungan seperti yang dilakukan Amerika Serikat dan Meksiko untuk Piala Dunia Perempuan 2031.
Masa Depan Cerah untuk Perempuan di Sepak Bola
Langkah FIFA ini menunjukkan komitmen untuk memperluas peran perempuan dalam bidang bolahraga.
Selain membuka kesempatan baru, perluasan turnamen dan pertandingan juga menjadi simbol pengakuan terhadap potensi besar sepak bola perempuan di ranah global.
Sejumlah negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Meksiko, telah menyatakan minat mereka untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Perempuan mendatang.
Dari adanya itu menggambarkan meningkatnya minat dan dukungan pemerintah global terhadap olahraga ini.
Baca Juga: UEFA Euro 2024, Perkembangan Sepak Bola Wanita di Eropa dan Asa Sepak Bola Putri Indonesia
Kawan Puan, sepak bola bukan hanya tentang pertandingan, tetapi juga perjuangan untuk kesetaraan.
Upaya FIFA untuk memperbesar Piala Dunia Perempuan menjadi 48 tim adalah langkah signifikan menuju dunia olahraga yang lebih inklusif.
Sebagai bagian dari komunitas global, kita juga memiliki peran untuk mendukung pengembangan ini.
Baik sebagai penggemar, pemain, pelatih, atau pendukung, setiap langkah kecil kita dapat membantu perempuan di seluruh dunia menemukan tempat mereka di lapangan hijau.
Sepak bola perempuan kini tidak hanya berkembang, tetapi juga membuktikan bahwa mimpi besar dapat dicapai dengan kerja keras, komitmen, dan dukungan bersama.
(*)
Ken Devina