Piala Dunia Perempuan: Kesempatan Hadirkan Dunia Sepak Bola yang Lebih Inklusif

Tim Parapuan - Sabtu, 7 Desember 2024
FIFA menjajaki kemungkinan penambahan 48 tim untuk Piala Dunia Perempuan
FIFA menjajaki kemungkinan penambahan 48 tim untuk Piala Dunia Perempuan Dok. Mikoaj Barbanell/SOPA Images/LightRocket via Getty Images

Parapuan.co - Kawan Puan, dunia sepak bola, kini semakin memperluas ruang bagi perempuan untuk bersinar.

Melansir dari nytimes.com, salah satu langkah penting yang tengah dibahas adalah rencana FIFA untuk memperbesar Piala Dunia Perempuan menjadi 48 tim.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya menciptakan kesetaraan dan inklusivitas dalam olahraga yang selama ini didominasi laki-laki.

Evolusi Piala Dunia Perempuan Menuju Kesetaraan

Piala Dunia Perempuan pertama kali resmi digelar pada tahun 1991 dengan format yang hanya melibatkan 12 tim.

Seiring berjalannya waktu, jumlah peserta mengalami peningkatan signifikan. Pada 2015, format turnamen diperluas menjadi 24 tim.

Kemudian, pada Juli 2019, FIFA memutuskan untuk meningkatkan jumlah peserta menjadi 32 tim, yang mulai berlaku pada Piala Dunia 2023 di Australia dan Selandia Baru.

Keputusan untuk memperbesar kompetisi ini terbukti sebagai langkah strategis.

Piala Dunia 2023 menjadi salah satu turnamen paling sukses, mencatatkan rekor penonton tinggi dan atmosfer stadion yang luar biasa.

Baca Juga: Timnas Perempuan Indonesia Menuju Kesetaraan di Piala AFF 2024

Kini, FIFA tengah mengevaluasi kemungkinan menyamakan jumlah peserta Piala Dunia Perempuan dengan turnamen putra, yaitu 48 tim.

Dengan rencana ini, akan membuka kesempatan kepada lebih banyak negara untuk tampil di panggung dunia, sekaligus mendorong pengembangan sepak bola perempuan di berbagai kawasan.

Peluang Baru untuk Perempuan di Sepak Bola

Langkah ini membuka peluang besar, terutama bagi negara-negara dengan pengembangan sepak bola perempuan yang masih tertinggal.

Dengan lebih banyak tim yang bisa berpartisipasi, negara-negara tersebut dapat menggunakan turnamen ini sebagai medium untuk memperkuat kompetisi domestik, meningkatkan pelatihan, dan memberikan inspirasi kepada generasi muda.

Di sisi lain, jumlah pertandingan yang lebih banyak juga berpotensi mendatangkan pendapatan yang lebih besar.

Sponsor, hak siar, dan tiket pertandingan menjadi sumber pendapatan penting yang bisa memperkuat ekosistem sepak bola perempuan secara keseluruhan.

Tantangan yang Harus Diatasi

Baca Juga: Aitana Bonmati Raih Penghargaan, Buktikan Perempuan Bisa Setara di Sepak Bola

Namun, rencana ini bukan tanpa tantangan. Salah satu kekhawatiran utama adalah menjaga kualitas kompetisi di tengah bertambahnya jumlah tim.

FIFA perlu memastikan bahwa semua negara anggota berinvestasi secara serius dalam pengembangan sepak bola perempuan di berbagai level, mulai dari tim nasional hingga kompetisi usia muda.

Selain itu, perluasan jumlah peserta juga memerlukan infrastruktur dan logistik yang lebih kompleks.

Tidak semua negara siap menjadi tuan rumah turnamen besar dengan format ini, sehingga kemungkinan besar akan ada lebih banyak tawaran gabungan seperti yang dilakukan Amerika Serikat dan Meksiko untuk Piala Dunia Perempuan 2031.

Masa Depan Cerah untuk Perempuan di Sepak Bola

Langkah FIFA ini menunjukkan komitmen untuk memperluas peran perempuan dalam bidang bolahraga.

Selain membuka kesempatan baru, perluasan turnamen dan pertandingan juga menjadi simbol pengakuan terhadap potensi besar sepak bola perempuan di ranah global.

Sejumlah negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Meksiko, telah menyatakan minat mereka untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Perempuan mendatang.

Dari adanya itu menggambarkan meningkatnya minat dan dukungan pemerintah global terhadap olahraga ini.

Baca Juga: UEFA Euro 2024, Perkembangan Sepak Bola Wanita di Eropa dan Asa Sepak Bola Putri Indonesia

Kawan Puan, sepak bola bukan hanya tentang pertandingan, tetapi juga perjuangan untuk kesetaraan.

Upaya FIFA untuk memperbesar Piala Dunia Perempuan menjadi 48 tim adalah langkah signifikan menuju dunia olahraga yang lebih inklusif.

Sebagai bagian dari komunitas global, kita juga memiliki peran untuk mendukung pengembangan ini.

Baik sebagai penggemar, pemain, pelatih, atau pendukung, setiap langkah kecil kita dapat membantu perempuan di seluruh dunia menemukan tempat mereka di lapangan hijau.

Sepak bola perempuan kini tidak hanya berkembang, tetapi juga membuktikan bahwa mimpi besar dapat dicapai dengan kerja keras, komitmen, dan dukungan bersama. 

(*)

Ken Devina

Sumber: nytimes.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Piala Dunia Perempuan: Kesempatan Hadirkan Dunia Sepak Bola yang Lebih Inklusif