Pentingnya Etika dalam Bercanda agar Tidak Menyakiti Hati Orang Lain

Arintha Widya - Jumat, 6 Desember 2024
Etika dalam bercanda dan tipsnya.
Etika dalam bercanda dan tipsnya. whitebalance.oatt

Baca Juga: Belajar Sambil Bermain, Ini 6 Humor Halloween Bahasa Inggris untuk Anak

Di sisi lain, beberapa komedian dan filsuf percaya bahwa candaan hanya candaan dan tidak perlu dianggap terlalu serius.

Dalam pandangan ini, kebebasan berekspresi harus menjadi prioritas utama, dan jika seseorang merasa tersinggung, itu menjadi tanggung jawab mereka sendiri untuk menerima atau mengabaikannya.

3. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan ini mempertimbangkan konteks sosial dan dinamika kekuasaan dalam sebuah candaan atau humor.

Misalnya, candaan yang "memukul ke atas" (menyindir kelompok yang lebih berkuasa) lebih dapat diterima daripada "memukul ke bawah" (menyindir kelompok rentan).

Mengintegrasikan Semua Faktor

Ketiga pendekatan tersebut memiliki nilai positif, tetapi Wilk dan Gimbel menekankan bahwa memahami dampak humor memerlukan pertimbangan lebih kompleks.

Faktor seperti hubungan antarindividu, audiens, dan konteks candaan harus diperhitungkan.

Dalam buku In on the Joke: The Ethics of Humor and Comedy, Wilk dan Gimbel menawarkan pandangan yang lebih mendalam dan seimbang untuk mengevaluasi humor dalam situasi nyata.

Baca Juga: Tak Sekadar Menghadirkan Tawa, Ternyata Ada 3 Keuntungan Lelucon

Tips Bercanda dengan Bijak

Berdasarkan diskusi ini, berikut adalah beberapa panduan agar candaan tidak menyakiti:

  • Kenali Audiens

Pahami latar belakang dan sensitivitas orang lain sebelum membuat lelucon.

  • Hindari Topik Sensitif

Candaan tentang agama, ras, gender, atau trauma sering kali menyinggung. Hindari jika tidak yakin akan reaksi audiens.

  • Perhatikan Konteks

Candaan yang diterima dalam satu situasi bisa jadi tidak pantas di situasi lain.

  • Respons Terhadap Kritik

Jika seseorang merasa tersinggung, dengarkan dengan empati dan jangan langsung defensif dengan mengatakan, "Itu hanya bercanda".

Perlu Kawan Puan tahu, humor yang sehat adalah humor yang menyatukan, bukan memecah belah.

Humor adalah seni yang memerlukan kepekaan dan kebijaksanaan.

Semoga setelah kejadian Miftah Maulana, kita bisa belajar untuk bisa lebih beretika, bahkan dalam bercanda.

Baca Juga: 5 Manfaat Bercanda dengan Pasangan, Bisa Menguatkan Hubungan Asmara

(*)

Sumber: Psychology Today
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

10 Produk Wajib Beli Saat Belanja Akhir Pekan untuk Kebutuhan Mingguan