"Perempuan tidak hanya bekerja di destinasi wisata, tetapi juga sebagai pengusaha yang menciptakan produk-produk unik yang memperkaya pengalaman wisatawan," jelasnya.
Mendorong Partisipasi Perempuan untuk Mewujudkan Pariwisata Inklusif
Kemenparekraf, melalui kebijakan yang ada, berkomitmen untuk menciptakan lebih banyak peluang bagi perempuan di sektor pariwisata.
Ni Luh Puspa menambahkan, bahwa perempuan harus memiliki ruang, peluang, dan pengakuan di semua aspek sektor pariwisata.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan perempuan memiliki tempat yang setara dalam setiap aspek, baik sebagai pekerja, pengusaha, maupun penggerak pariwisata," ujarnya.
Sebagai penutup, Ni Luh Puspa mengajak semua pihak untuk menjadikan perempuan sebagai mitra strategis dalam mempromosikan pariwisata Indonesia ke dunia.
"Perempuan bukan hanya pilar keluarga, tetapi juga penjaga peradaban, pelopor inovasi, dan inspirasi bagi generasi mendatang," tutupnya.
Dengan berbagai langkah yang dilakukan oleh Kemenparekraf dan dukungan penuh terhadap kesetaraan gender, peran perempuan di sektor pariwisata Indonesia akan semakin vital.
Dari menjadi pekerja di destinasi wisata hingga berperan sebagai pelaku ekonomi kreatif, perempuan Indonesia memiliki potensi besar dalam mendukung kemajuan pariwisata.
Baca Juga: Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Taiwan Tourism Board Buka Kantor Layanan di Jakarta
(*)
Ken Devina