Kasus Perundungan di Sekolah Masih Marak Terjadi, Sudahkah Berpihak pada Korban?

Saras Bening Sumunar - Jumat, 13 Desember 2024
Kasus perundungan atau bullying di sekolah.
Kasus perundungan atau bullying di sekolah. IstockPhoto

1. Kekuatan yang Tidak Seimbang

Kekuatan yang tidak seimbang menjadi aspek yang membuat korban sulit mempertahankan dirinya dari serangan pelaku.

Perbedaan ini bisa secara fisik atau psikologi, misalnya pelaku memiliki badan yang lebih besar atau lebih senior.

2. Merupakan Aksi yang Berulang

Pelaku biasanya menyerang korban berkali-kali dan dalam jangka waktu yang cukup lama.

3. Tindakan yang Disengaja

Pelaku sengaja melakukan perilaku perundungan kepada korban.

Bagaimana Perundungan di Sekolah Terjadi?

Kasus perundungan di sekolah bisa terjadi karena beberapa hal.

Baca Juga: Lawan Perundungan di Industri Hiburan Korsel, Hanni NewJeans Beri Kesaksian

Misalnya karena pengaruh paparan media sosial, lingkungan, kurangnya pengawasan, atau malah masalah psikologi pelaku.

Perundungan di sekolah juga bisa terjadi saat siswa sedang berada di dalam kelas maupun di luar kelas.

Mengingat sekolah rawan menjadi tempat bullying terjadi, maka semua elemen harus bergandengan tangan dalam mengampanyekan pendidikan bebas perundungan.

Setiap anak memiliki hak mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa adanya intimidasi dari siapa pun.

Pihak satuan pendidikan seperti kepala sekolah maupun guru diharapkan juga dapat memberikan pemahaman pada siswa terkait tindak perundungan.

Perundungan bukan hanya masalah menindas satu sama lain tapi juga bisa berakhir pada tindak kekerasan dan penganiayaan.

Jangan berikan ruang untuk pelaku perundungan atau bullying di tempat yang seharusnya aman untuk anak.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Nature vs. Nurture, Apa yang Membentuk Anak Kita?