Mengenal Berbagai Komponen Bullying dalam Lingkup Pendidikan

Saras Bening Sumunar - Minggu, 15 Desember 2024
Komponen bullying di lingkup pendidikan.
Komponen bullying di lingkup pendidikan. andresr

Parapuan.co - Aksi perundungan atau bullying masih menjadi permasalahan yang tidak bisa diabaikan atau dianggap enteng.

Kasus perundungan bisa terjadi di berbagai area, salah satu yang paling rentan adalah lingkungan sekolah.

Bagi siswa, perundungan atau bullying bukan hanya sebatas intimidasi saja, melainkan juga berdampak pada masa depannya.

Tak hanya itu, perundungan yang terjadi secara terus menerus bisa berakhir pada tindak penganiayaan hingga kasus kekerasan.

Penting bagi kita semua untuk memahami berbagai komponen perundungan.

1. Kekuatan yang Tidak Seimbang

Menurut laman Kompas.comkekuatan yang tidak seimbang menjadi aspek yang membuat korban sulit mempertahankan dirinya terhadap serangan pelaku.

Perbedaan ini bisa secara spesifik atau psikologis. Contoh, pelaku memiliki badan yang lebih besar atau lebih senior.

2. Aksi yang Berulang

Baca Juga: Berani Bersuara, Langkah Nyata Remaja Melawan Kekerasan di Sekolah

Pelaku biasanya menyerang korban berkali-kali dan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Parahnya, orang-orang yang mengetahui perundungan tersebut seakan menormalisasikan dan tidak berpihak pada korban.

3. Tindakan yang Disengaja

Pelaku secara sengaja melakukan perundungan atau bullying kepada siswa lain.

Selain situasi, terdapat komponen perundungan berupa orang seperti pelaku, korban, dan saksi.

Pelaku utama sering kali memiliki kekuatan dan kekuasaan di atas korbannya.

Mereka menganggap dirinya super power dan memiliki kewenangan atas rekannya yang menjadi sasaran bullying.

Sementara itu, korban sering kali memiliki kepercayaan diri yang rendah dan takut untuk speak up atas apa yang dia alami.

Baca Juga: Kronologi Bullying Siswa SMA di Surabaya, Peran TPPK di Sekolah Diperlukan

Lebih dalam, kasus perundungan atau bullying di sekolah juga terdapat saksi.

Saksi pertama biasanya akan mendukung atau membantu pelaku. Sedangkan saksi kedua biasanya hanya diam dan bersikap acuh.

Dampak Bullying pada Anak

Perundungan atau bullying dapat berdampak negatif pada anak, baik secara fisik maupun psikis. Dampak-dampak tersebut, antara lain:

  • Masalah Mental

Anak yang menjadi korban bullying berisiko mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan post-traumatic stress disorder (PTSD).

  • Penurunan Prestasi

Korban bullying kesulitan memusatkan fokus dan konsentrasinya saat belajar. Alhasil mereka akan mengalami penurunan prestasi secara drastis.

  • Trust Issue

Korban bullying sulit memercayai orang-orang di sekitarnya.

Anak menilai jika orang lain mungkin akan memperlakukannya sebagaimana rekannya mengintimidasi dirinya.

Jika anak mengalami perundungan segera buat laporan dan menyertakan bukti.

Hindari menormalisasikan perundungan atau bullying di lingkungan sekolah dalam bentuk apa pun.

Baca Juga: Rentan Dialami saat Terjadi Perundungan, Apa Itu Sexual Bullying?

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Biaya Haji 2025 Turun, Segini Jumlah yang Harus Dibayar Jemaah