Investor Perempuan Perlu Tahu, Ini Strategi Investasi untuk Tahun Baru 2025

Arintha Widya - Jumat, 13 Desember 2024
Strategi investasi tahun 2025
Strategi investasi tahun 2025 PRImageFactory

 

Parapuan.co - Tahun baru adalah momen yang tepat untuk mengevaluasi dan menyusun strategi investasi.

Setelah pasar yang fluktuatif dan kekhawatiran akan resesi sepanjang 2024 ini, saatnya merancang langkah-langkah cerdas untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan keuangan di masa mendatang.

Bagi kamu yang sudah berinvestasi tetapi belum mendapatkan keuntungan yang signifikan, coba ubah strategimu dengan tips seperti mengutip Money di bawah ini!

1. Rebalancing Portofolio Investasi

Perubahan pasar sepanjang tahun sering kali memengaruhi alokasi aset dalam portofolio investasi.

Rebalancing adalah proses menyesuaikan kembali alokasi investasi agar sesuai dengan rencana awal, seperti membagi investasi dalam saham, obligasi, dan instrumen lainnya.

Kamu sebagai investor dapat menggunakan momen ini untuk meninjau portofolio, baik yang berinvestasi di saham BEI (Bursa Efek Indonesia), obligasi pemerintah seperti Surat Berharga Negara (SBN), maupun reksa dana.

Dengan rebalancing, kamu dapat menjual aset yang telah memberikan keuntungan lebih besar dari target, dan mengalokasikan kembali ke aset yang underperforming namun memiliki potensi jangka panjang.

2. Maksimalkan Investasi dalam Instrumen yang Didukung Pemerintah

Baca Juga: Lebih Terjangkau, Ini 3 Instrumen Investasi yang Bisa Dibeli dengan Modal 100 Ribu

Instrumen seperti SBN atau tabungan emas di Pegadaian menawarkan keamanan dan insentif pajak.

Kamu juga dapat mempertimbangkan program BPJS Ketenagakerjaan atau BPJS Kesehatan untuk perlindungan jangka panjang.

Selain itu, investasi dalam Dana Investasi Real Estate (DIRE) yang mulai berkembang di Indonesia bisa menjadi pilihan baru.

3. Evaluasi Toleransi Risiko

Tahun baru menjadi waktu yang ideal untuk mengevaluasi kembali toleransi risiko investasimu.

Pertimbangkan tujuan keuanganmu, seperti membeli rumah, menyekolahkan anak, atau pensiun.

Jika lebih konservatif, fokuslah pada instrumen dengan risiko rendah seperti deposito atau obligasi.

Namun, jika memiliki jangka waktu lebih panjang, investasi saham dengan fundamental kuat dapat dipertimbangkan.

4. Konsolidasikan Rekening Investasi

Baca Juga: Sering Dibutuhkan untuk Pinjaman dan KPR, Apa Itu Rekening Koran?

Jika kamu memiliki beberapa akun investasi dari berbagai platform, pertimbangkan untuk mengonsolidasikannya.

Ini tidak hanya mempermudah pengelolaan portofolio tetapi juga mengurangi biaya administrasi yang terfragmentasi.

Gunakan platform yang terpercaya, seperti Bareksa atau Bibit, untuk mengelola reksa dana, saham, dan obligasi dalam satu tempat.

5. Pastikan Dana Darurat Tersedia

Dana darurat adalah fondasi keuangan yang harus dimiliki sebelum memulai investasi.

Idealnya, simpan dana darurat setara dengan 3-6 bulan pengeluaran dalam rekening tabungan atau instrumen likuid seperti reksa dana pasar uang.

Di tengah ketidakpastian ekonomi, memiliki dana darurat dapat melindungimu dari keharusan menjual investasi pada waktu yang kurang menguntungkan.

6. Periksa dan Perbarui Penerima Manfaat

Pastikan daftar penerima manfaat pada rekening investasi dan asuransimu tetap sesuai dengan kondisi saat ini, terutama jika ada perubahan besar seperti pernikahan, kelahiran anak, atau perceraian.

Baca Juga: Tips Atur Keuangan bagi Sandwich Generation seperti Kaluna di Home Sweet Loan

Ini penting untuk memastikan asetmu teralokasi dengan benar jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

7. Tinjau Biaya Investasi

Biaya manajemen investasi dapat menggerus keuntungan. Evaluasi kembali biaya yang dikenakan oleh produk investasi seperti reksa dana atau asuransi unit link.

Kamu dapat memilih produk dengan biaya yang wajar dan kinerja yang sesuai harapan.

8. Otomatisasi Investasi untuk Konsistensi

Salah satu cara terbaik untuk tetap konsisten adalah dengan mengatur auto-debet ke rekening investasi, baik itu untuk pembelian reksa dana, saham, atau tabungan emas.

Di Indonesia, banyak platform investasi seperti Bibit, Ajaib, dan Stockbit yang menyediakan fitur auto-investasi untuk membantumu secara rutin menyisihkan dana.

Demikian beberapa strategi investasi yang bisa kamu mulai menjelang akhir tahun dan menyambut tahun baru 2025.

Selamat mencoba dan semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

Baca Juga: 6 Investasi Aman untuk Ibu Rumah Tangga, Bisa Mulai dengan Modal Kecil

(*)

Sumber: Money.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Tak Pasaran, Ini Inspirasi Pilihan Nama Kucing Betina yang Lucu