Seberapa Jauh Seorang Perempuan Bisa Mandiri? Ini Jawabannya!

Saras Bening Sumunar - Senin, 16 Desember 2024
Seberapa jauh perempuan bisa mandiri?
Seberapa jauh perempuan bisa mandiri? IstockPhoto

Parapuan.co - Kemandirian perempuan sering kali menjadi topik pembicaraan yang menarik di kalangan masyarakat.

Penulis bahkan kerap menjumpai pertanyaan terkait kemandirian perempuan, termasuk sejauh mana perempuan bisa mandiri. 

Kemandirian perempuan juga kerap dikaitkan dengan istilah independent woman.

Untuk diketahui bahwa independent woman adalah perempuan yang mandiri dari berbagai aspek, baik finansial, emosional, hingga kepribadian.

Bisa diartikan bahwa independent woman tidak menggantungkan dirinya pada orang lain, terutama laki-laki.

Semakin viralnya istilah independent woman, makin banyak pula pihak-pihak yang pro dan kontra.

Terlebih lagi, citra independent woman seakan mengkerdilkan maskulinitas laki-laki.

Padahal sebenarnya, menurut Oxford Language yang dikutip via RRIistilah independent woman lebih merujuk pada kebebasan perempuan keluar dari kendali agar tidak tergantung orang lain.

Istilah ini juga bisa diartikan tidak bergantung pada orang lain untuk mata penceharian dan kehidupan.

Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan Jadi Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045

Terkait topik independent woman, lalu seberapa jauh perempuan bisa hidup mandiri?

Menurut Endang Mariani, selaku pengamat Psikososial dan Budaya, perempuan mandiri dalam konteks psikososial adalah mereka yang mampu memenuhi kebutuhan dasar.

Kebutuhan dasar yang dimaksud ialah finansial, emosional, dan sosial, tanpa tergantung pada orang.

"Tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar sendiri, tetapi juga mendukung orang lain secara emosional dan sosial," ujar Endang dikutip dari laman Kompas.com.


Dalam ilmu psikososial, kemandirian perempuan juga diukur dari kapasitas mereka untuk mendukung orang lain.

Ia menjelaskan bahwa dalam konteks budaya di Indonesia, batas kemandirian perempuan sering kali dibentuk dalam normal sosial.

Kemandirian perempuan sering diakui saat mereka sudah berpasangan dan berkeluarga dalam usia tertentu.

"Perempuan mandiri tetap diharapkan untuk memiliki pasangan atau keluarga," imbuhnya.

Baca Juga: Mompetition, Mengapa Ibu Saling Berkompetisi untuk Urusan Parenting?

Artinya, meskipun seorang perempuan telah mencapai kemandirian dan dapat memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri, masyarakat tetap cenderung mengharapkan mereka untuk memiliki pasangan atau keluarga.

Selain itu, perempuan seringkali masih diharapkan menjalankan peran domestik.

Contohnya, mengurus anak, memasak, hingga melayani suami.

Endang menegaskan bahwa pada intinya, batas kemandirian perempuan terletak pada keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan pribadi dan kontribusi pada komunitas atau keluarga.

Kawan Puan, terlepas dari sejauh masa kemandirian perempuan, konsep ini pada dasarnya bertujuan untuk mengubah pandangan tradisional.

Perempuan yang awalnya dipandang lemah, kini mereka bisa berdaya.

Para perempuan juga memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk meraih mimpi dan mewujudkan cita-cita mereka.

Bukan hanya itu, perempuan juga bisa berdaya dalam berbagai aspek terutama ekonomi, pendidikan, hingga pekerjaan.

Dengan adanya kemandian perempuan ini, diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih setara dan inklusif tanpa adanya intimidasi.

Baca Juga: Dedikasi Besar pada Masyarakat Pedalaman, Bidan di Papua Ini Jadi BA Brand Kecantikan

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Seberapa Jauh Seorang Perempuan Bisa Mandiri? Ini Jawabannya!