Tak Hanya Melengkapi Nutrisi Anak, Ini 7 Alasan MPASI Harus Bervariasi

Arintha Widya - Sabtu, 14 Desember 2024
Mengapa makanan pendamping ASI harus bervariasi?
Mengapa makanan pendamping ASI harus bervariasi? vaaseenaa

Parapuan.co - Kawan Puan, bayi membutuhkan asupan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk melengkapi kebutuhan energi dan nutrisinya setelah usia 6 bulan.

Pada tahap ini, ASI saja tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak.

Pemberian MPASI yang bervariasi sangat penting untuk mendukung perkembangan fisik, kognitif, serta kesehatan bayi secara keseluruhan.

Mengapa MPASI harus bervariasi dan jenis makanan seperti apa yang bisa kita berikan kepada si kecil?

Simak informasinya sebagaimana merangkum buku "Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks for Medical Students and Allied Health Professionals" dari National Library of Medicine!

1. Melengkapi Kebutuhan Nutrisi yang Beragam

Setiap jenis makanan memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Misalnya, sayuran hijau kaya akan zat besi, sementara buah-buahan mengandung vitamin C yang membantu penyerapan zat besi.

Protein hewani seperti daging, ikan, dan telur menyediakan asam amino esensial untuk pertumbuhan, sedangkan sumber karbohidrat seperti beras atau kentang memberikan energi.

Dengan variasi MPASI, kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi lebih baik dibandingkan jika hanya mengandalkan satu jenis makanan saja.

Baca Juga: Intip, Resep MPASI Bayi 8 Bulan untuk BB Booster Pakai 2 Bahan Utama

2. Mendukung Perkembangan Sensorik dan Motorik Bayi

Saat bayi mulai diperkenalkan dengan berbagai tekstur dan rasa makanan, ini membantu perkembangan kemampuan sensorik dan motorik mereka.

Bayi yang dikenalkan pada berbagai jenis makanan, mulai dari puree hingga makanan dengan tekstur yang lebih padat, akan lebih terampil dalam mengunyah dan menelan.

Selain itu, variasi rasa membantu bayi menerima makanan baru dengan lebih mudah di kemudian hari.

3. Mencegah Kekurangan Gizi dan Risiko Malnutrisi

Selama periode MPASI, bayi rentan mengalami kekurangan gizi jika makanan yang diberikan tidak mencukupi kebutuhan energi dan nutrisinya.

MPASI yang kurang bervariasi dapat menyebabkan defisiensi nutrisi tertentu, seperti kekurangan zat besi atau vitamin A.

Makanan yang kaya nutrisi, termasuk produk hewani, kacang-kacangan, sayur, dan buah, membantu mencegah risiko malnutrisi.

4. Membentuk Kebiasaan Makan Sehat Sejak Dini

Baca Juga: Bayi MPASI Tak Kunjung Bisa Mengunyah, Lakukan 6 Tips Berikut

Memperkenalkan berbagai jenis makanan sejak dini dapat membantu membentuk kebiasaan makan sehat pada anak.

Bayi yang terbiasa mengonsumsi makanan beragam cenderung memiliki pola makan lebih sehat saat tumbuh dewasa, termasuk preferensi terhadap makanan bernutrisi seperti sayur dan buah.

5. Mengurangi Risiko Masalah Pencernaan

MPASI yang bervariasi membantu mendukung kesehatan saluran pencernaan bayi. Makanan yang kaya serat, seperti sayur dan buah, membantu mencegah sembelit.

Selain itu, memberikan makanan fermentasi seperti yogurt dapat mendukung keseimbangan mikrobiota usus bayi.

6. Adaptasi terhadap Kebutuhan yang Berubah Sesuai Usia

Seiring bertambahnya usia, bayi membutuhkan MPASI dengan jumlah, konsistensi, dan frekuensi yang meningkat.

Pada usia 6–8 bulan, bayi memerlukan sekitar 200 kilokalori per hari dari MPASI, meningkat menjadi 300 kilokalori per hari pada usia 9–11 bulan, dan 550 kilokalori per hari pada usia 12–23 bulan.

Dengan variasi makanan, kebutuhan energi dan nutrisi yang meningkat ini lebih mudah terpenuhi.

Baca Juga: Bagus Buat MPASI, Begini Tips Membeli Hati Ampela Segar Berkualitas

7. Mendukung Imunitas dan Mencegah Penyakit

MPASI yang kaya nutrisi seperti vitamin A, C, dan E, serta zinc dan selenium, membantu memperkuat sistem imun bayi.

Makanan dengan variasi yang cukup juga mencegah bayi terkena penyakit infeksi, termasuk diare, yang sering terjadi akibat kekurangan nutrisi atau konsumsi makanan yang tidak higienis.

Praktik yang Perlu Diperhatikan saat Memberikan MPASI

- Higiene dan Penanganan Makanan yang Baik: Pastikan makanan disiapkan dan disajikan dalam kondisi bersih untuk menghindari kontaminasi yang dapat menyebabkan diare.

- Responsive Feeding: Pastikan bayi mendapatkan perhatian dan didorong untuk makan dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhannya.

- Tekstur dan Konsistensi: Mulai dengan makanan yang lembut, lalu tingkatkan ke tekstur lebih padat sesuai kemampuan bayi.

Dengan memberikan MPASI yang bervariasi, orang tua dapat memastikan bayi mendapatkan semua kebutuhan nutrisinya, mendukung tumbuh kembang optimal, serta membentuk dasar pola makan sehat untuk masa depan.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan, ya.

Baca Juga: Menavigasi Waktu Menyusui Ketika Bayi Sudah Mulai MPASI, Ini Tipsnya

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Manfaat Kulit Pisang untuk Kecantikan, Jadi Skincare hingga Pemutih Gigi