Parapuan.co - Dalam kehidupan anak, ibu memiliki peran yang begitu luar biasa.
Bukan hanya memberikan kasih sayang, ibu juga mengajarkan berbagai hal untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Sayangnya, penulis masih kerap menemukan seorang ibu yang terabaikan.
Maksudnya, peran ibu dalam keluarga seakan tidak mendapatkan apresiasi, baik dari anak maupun pasangan.
Hal tersebut terkadang membuat ibu merasa kecewa dan bersedih karena merasa apa yang telah ia lakukan tidak dihargai.
Perasaan ini pada akhirnya juga akan berdampak pada kondisi kesehatan mental ibu.
Menjelang peringatan Hari Ibu pada 22 Desember, kali ini PARAPUAN akan membahas pentingnya apresiasi untuk ibu demi menjaga kestabilan kesehatan mental.
Pentingnya Apresiasi untuk Ibu
Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, seorang psikolog Klinis Anak dan Remaja Universitas Indonesia (UI) mengatakan bahwa memberikan apresiasi kepada ibu sangatlah penting.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Tas Kulit Asli untuk Kado Hari Ibu Tersayang
Tanpa adanya apresiasi, seorang ibu bisa merasa dirinya tidak dihargai atau diabaikan.
"Memberikan apresiasi kepada ibu menjadi sangat penting. Tanpa apresiasi, seorang ibu dapat merasa tidak dihargai, bahkan diabaikan," jelas Vera dikutip dari laman Kompas.com.
"Ketika ibu merasa tidak dihargai, ini dapat berdampak pada kesehatan mentalnya," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa peran ibu bukanlah sekedar mengurus anak saja, melainkan juga bertanggung jawab untuk membentuk generasi masa depan.
Memiliki tanggung jawab yang begitu besar, peran ibu justru dianggap sepele dan tidak mendapatkan apresiasi sepatutnya.
Banyak pihak yang beranggapan bahwa menjadi ibu adalah kewajiban alami dan merupakan naluriah seorang perempuan.
Padahal kenyataannya tidak demikian, tugas ibu berlangsung tanpa henti atau tanpa batas waktu.
Bahkan ketika anak sudah dewasa pun, peran ibu tetap ada.
Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan Jadi Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045
"Tugas ibu berlangsung 24 jam, tanpa batas waktu dan tanpa batas pensiun," tegas Vera.
"Ketika anak sudah dewasa pun peran ibu tetap ada, selalu ada kebutuhan untuk mencari pertolongan kepada ibu," imbuhnya.
Dampak Kurangnya Apresiasi pada Peran Ibu
Ketika usaha dan pengorbanan ibu tidak dihargai, mereka bisa merasa tidak berharga.
Rasa tidak berharga ini dapat memicu perasaan rendah diri, bahkan depresi.
Bukan itu saja, psikolog Vera Itabiliana yang menjelaskan bahwa tugas ibu tidak pernah selesai akan meningkatkan stres bila tak ada apresiasi.
Stres yang terus-menerus tanpa dukungan emosional dapat memengaruhi cara ibu berinteraksi dengan anggota keluarga, terutama anak-anak.
Lebih dalam, kurangnya apresiasi untuk ibu juga memungkinkan meningkatkan risiko burnout.
Burnout ini ditandai dengan kelelahan fisik, emosional, dan mental yang membuat mereka merasa kehilangan energi untuk menjalani hari-hari.
Kondisi ini bisa berujung pada kehilangan motivasi, bahkan berdampak pada hubungan keluarga.
Untuk itu, sangat penting untuk memberikan apresiasi kepada ibu.
Apresiasi bukan dengan memberikan hadiah besar, tetapi dengan tindakan sederhana yang dapat meringankan pekerjaan ibu dan menunjukkan penghargaan.
Misalnya, kamu mengembalikan handuk mandi sehabis digunakan ke tempat semula.
Mencuci piring atau gelas setelah menggunakannya tanpa harus menunggu aba-aba ibu.
Dengan memberikan apresiasi pada ibu, mereka akan memiliki perasaan dihargai dan memiliki kondisi kesehatan mental yang stabil.
Baca Juga: Mompetition, Mengapa Ibu Saling Berkompetisi untuk Urusan Parenting?
(*)