1. Risiko serangan jantung: AI mampu menganalisis plak aterosklerotik, yaitu penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Dengan deteksi dini, dokter dapat melakukan intervensi sebelum kondisi memburuk.
2. Kelainan struktural jantung: AI dapat mendeteksi kelainan seperti kardiomiopati atau cacat katup jantung melalui pencitraan medis.
3. Gangguan irama jantung: Analisis data elektrokardiogram (EKG) dengan AI memungkinkan identifikasi aritmia secara lebih cepat dan akurat.
AI dalam Perawatan Pasien
Selain mendeteksi penyakit, AI juga memiliki peran dalam perawatan pasien.
Teknologi ini dapat membantu dokter dalam membuat keputusan klinis yang lebih baik, misalnya dengan memberikan rekomendasi terapi berdasarkan data medis pasien.
AI juga diharapkan dapat mendukung pemantauan kondisi pasien secara real-time, sehingga perawatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.
"Ya, AI diharapkan mampu mendeteksi risiko serangan jantung melalui analisis plak aterosklerotik, sehingga intervensi dapat dilakukan lebih awal untuk mencegah serangan jantung," terang Profesor Dudek.