Peran Kecerdasan Buatan dalam Deteksi dan Perawatan Penyakit Jantung

Arintha Widya - Senin, 16 Desember 2024
Peran Kecerdasan Buatan atau AI dalam Deteksi dan Perawatan Penyakit Jantung
Peran Kecerdasan Buatan atau AI dalam Deteksi dan Perawatan Penyakit Jantung Nadzeya Haroshka

Parapuan.co - Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) membawa harapan besar dalam bidang medis, termasuk deteksi dan perawatan penyakit jantung.

Dengan kemampuan AI dalam menganalisis data kompleks, para ahli optimis bahwa AI dapat menjadi pendukung penting dalam meningkatkan kualitas diagnosis dan perawatan pasien.

Penyakit jantung sendiri merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

Dan untuk mendeteksi kondisi ini, AI kini dimanfaatkan dalam menganalisis berbagai jenis gambar medis seperti rontgen, CT scan, dan MRI.

Hal tersebut diungkapkan oleh kardiolog, Profesor Dariusz Zbigniew Dudek dalam sebuah wawancara bersama PARAPUAN.

Profesor Dudek menjelaskan, teknologi ini memungkinkan dokter untuk mempercepat proses diagnosis dengan tingkat akurasi yang tinggi.

"Ada harapan besar terhadap penggunaan kecerdasan buatan dalam bidang medis. Saat ini, AI sangat baik dalam menganalisis gambar medis, seperti rontgen, CT scan, atau MRI," ungkap sang profesor.

"AI dapat membantu dokter mempercepat diagnosis dengan tingkat akurasi tinggi. Namun, AI bukan untuk menggantikan dokter, melainkan sebagai pendukung dalam diagnosis dan perawatan pasien," imbuhnya.

Adapun beberapa kondisi yang dapat dideteksi melalui AI meliputi:

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Sering Menahan Kentut, Bisa Picu Penyakit Jantung

1. Risiko serangan jantung: AI mampu menganalisis plak aterosklerotik, yaitu penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Dengan deteksi dini, dokter dapat melakukan intervensi sebelum kondisi memburuk.

2. Kelainan struktural jantung: AI dapat mendeteksi kelainan seperti kardiomiopati atau cacat katup jantung melalui pencitraan medis.

3. Gangguan irama jantung: Analisis data elektrokardiogram (EKG) dengan AI memungkinkan identifikasi aritmia secara lebih cepat dan akurat.

AI dalam Perawatan Pasien

Selain mendeteksi penyakit, AI juga memiliki peran dalam perawatan pasien.

Teknologi ini dapat membantu dokter dalam membuat keputusan klinis yang lebih baik, misalnya dengan memberikan rekomendasi terapi berdasarkan data medis pasien.

AI juga diharapkan dapat mendukung pemantauan kondisi pasien secara real-time, sehingga perawatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.

"Ya, AI diharapkan mampu mendeteksi risiko serangan jantung melalui analisis plak aterosklerotik, sehingga intervensi dapat dilakukan lebih awal untuk mencegah serangan jantung," terang Profesor Dudek.

Baca Juga: Perempuan Berisiko Lebih Besar Mengalami Serangan Jantung, Kenapa?

Tantangan Penggunaan AI di Bidang Kesehatan

Meskipun AI menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang harus diatasi sebelum teknologi ini dapat diadopsi secara luas.

"Tantangan utamanya adalah validasi. AI harus terbukti lebih akurat dan efektif bila digunakan bersamaan dengan dokter dibandingkan bekerja sendiri," kata Profesor Dudek.

"Validasi sangat penting untuk memastikan AI dapat memberikan hasil yang lebih cepat, presisi, dan perawatan yang lebih baik," tambahnya.

AI harus diuji dan dibuktikan lebih akurat serta efektif ketika digunakan bersamaan dengan dokter dibandingkan saat digunakan secara mandiri.

Validasi ini penting untuk memastikan AI dapat:

  • Memberikan hasil diagnosis yang lebih cepat dan presisi.
  • Mendukung pengambilan keputusan medis yang optimal.
  • Menyediakan perawatan yang lebih baik bagi pasien.

Selain validasi, tantangan lain meliputi privasi data pasien, biaya implementasi teknologi, dan kebutuhan pelatihan bagi tenaga medis untuk menggunakan AI secara efektif.

AI memiliki potensi besar dalam membantu mendeteksi dan merawat penyakit jantung.

Teknologi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran dokter, melainkan sebagai pendukung yang mempercepat diagnosis dan meningkatkan kualitas perawatan.

Dengan mengatasi tantangan yang ada, AI dapat menjadi alat revolusioner dalam dunia kesehatan.

Baca Juga: Risiko Penyakit Jantung Setelah Menopause Cukup Tinggi, Ini Penjelasan Pakar

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Seberapa Jauh Seorang Perempuan Bisa Mandiri? Ini Jawabannya!