Namun, ketidakpastian ekonomi global masih menjadi tantangan besar.
Beberapa faktor, seperti gejolak geopolitik, upaya pemulihan ekonomi dari negara-negara besar yang terdampak krisis, serta tingginya utang negara-negara berpenghasilan rendah, turut memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi global.
Selain itu, ketidakpastian pasca Pemilu Amerika Serikat, dengan pergantian kepemimpinan yang dapat memengaruhi kebijakan ekonomi dunia, juga menjadi perhatian utama.
Poltak memproyeksikan bahwa perekonomian global kemungkinan akan stagnan di angka 3,2 persen pada tahun depan.
"Saat ini, kita sedang menghadapi situasi soft landing, di mana ekonomi global mengalami perlambatan yang diharapkan dapat menghindari resesi lebih dalam," jelas Poltak.
Ia juga menambahkan bahwa bank sentral di berbagai negara berusaha menaikkan suku bunga dengan hati-hati untuk menanggulangi inflasi tanpa menimbulkan dampak negatif yang lebih parah bagi perekonomian.
Tantangan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global
Sementara itu, kondisi perekonomian Indonesia juga diprediksi akan menghadapi ketidakpastian yang cukup besar.
Baca Juga: Wamen PPPA Dorong Perempuan Berdaya Ekonomi untuk Putus Rantai Kekerasan
Selain dipengaruhi oleh situasi ekonomi global, Indonesia juga tengah menunggu kebijakan ekonomi dari pemerintah baru.