Media sosial juga menjadi alat strategis untuk menyebarluaskan edukasi dan kampanye ini.
Melibatkan figur publik yang peduli terhadap isu kesehatan jiwa diharapkan dapat mempercepat penyampaian informasi mengenai P3LP dan pentingnya skrining kesehatan jiwa.
Ini menjadi krusial mengingat masih banyak orang yang belum menyadari kondisi psikologis mereka atau kurang peduli dengan orang sekitar yang mungkin mengalami hal serupa.
“Luka psikologis bisa disebabkan karena tekanan hidup atau stres sehari-hari, misalnya perundungan, konflik dalam keluarga, kehilangan orang terdekat, penolakan, kegagalan dan lain-lain. Namun sayangnya, belum banyak masyarakat yang menyadari luka psikologisnya sejak dini, sehingga tidak mendapatkan penanganan awal yang baik dan menjadi masalah kejiwaan,” ujar Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Pambudi, MPHM.
Kampanye #PeduliSayangiJiwa dirancang untuk mendorong kepedulian terhadap kesehatan jiwa, dimulai dari langkah kecil seperti memberikan pertolongan pertama pada luka psikologis.
Jika masalah yang dialami sudah berdampak pada aktivitas sehari-hari, masyarakat disarankan untuk segera melakukan skrining kesehatan jiwa sebagai bentuk deteksi dini. (*)
Baca Juga: Perempuan Perlu Rutin Cek Kesehatan Jiwa, Ini Cara Mudah untuk Mendeteksi Dini