Baca Juga: Pentingnya Pendanaan Organisasi Perempuan untuk Atasi Kekerasan Berbasis Gender
"Frasa seperti 'cantik' sering digunakan oleh media dalam memberitakan korban. Fokus seperti ini justru mengalihkan perhatian dari isu utama dan dapat memicu victim blaming," ungkap Rizqoh.
Pihaknya juga berharap Komnas Perempuan dapat membantu meningkatkan kapasitas jurnalis, khususnya di wilayah Banten dan diharapkan dilakukan jurnalis seluruh Indonesia.
Kolaborasi untuk Memberantas Kekerasan Berbasis Gender
Selain pentingnya penguatan kapasitas media, kolaborasi antara media, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil juga dinilai sangat vital.
Rasyid dari Banten News dan Yusuf dari Radar Banten menyampaikan bahwa banyak korban KBG masih kesulitan melapor karena minimnya pemahaman dan dukungan, bahkan sering menjadi korban kriminalisasi dalam proses hukum.
Komnas Perempuan berharap media dapat memanfaatkan pengaruhnya untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pencegahan KBG.
Dengan pemberitaan yang lebih sensitif dan edukatif, media diharapkan dapat menjadi mitra strategis dalam memberantas kekerasan berbasis gender dan menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap perlindungan perempuan.
Melalui sinergi berbagai pihak, diharapkan pemberitaan media dapat mendukung perubahan sosial dan menjadi langkah konkret dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan.
Baca Juga: Promotif dan Preventif, Ini Peran Media dalam Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan
(*)