Parapuan.co - Menjalani peran sebagai ibu bekerja adalah tantangan besar, diperlukan keseimbangan antara tanggung jawab di rumah dan tuntutan pekerjaan.
Ketika tekanan dari kedua sisi ini semakin bertambah, kamu mungkin mengalami apa yang disebut dengan burnout.
Untuk diketahui bahwa burnout merupakan kondisi di mana seorang ibu bekerja mengalami kelelahan fisik, emosional, dan mental.
Jika dibiarkan, working mom burnout bisa memberikan dampak berkepanjangan hingga memicu masalah kesehatan mental.
Menurut studi yang dilakukan oleh Gallup dan dirangkum PARAPUAN dari laman Motherly, sebagian besar ibu bekerja hampir mengalami masalah kesehatan mental karena working mom burnout.
Di sisi lain, perempuan masih menjadi orang tua yang paling banyak dicari.
Tidak peduli seberapa sibuknya pekerjaan profesional mereka, anak lebih membutuhkan peran ibu dibanding ayahnya.
Situasi ini seakan semakin menguatkan pendapat bahwa perempuan memiliki peran yang lebih besar dalam kehidupan keluarga dibandingkan laki-laki.
Lebih lanjut, penelitian Gallup dan Motherly's Annual State of Motherhood Studi juga mengungkapkan bahwa:
Baca Juga: Bisakah Perempuan Memulai Kembali Karier Setelah Menjadi Ibu?
- Peran Penting Perempuan di Rumah
Sekitar 60 persen dari responden penelitian mengatakan bahwa mereka adalah orang tua yang diharapkan untuk mengatasi krisis pengasuhan anak dibanding dengan ayah, persentasenya hanya 22 persen.
- Karier Ibu Bekerja Ikut Terdampak.
Ibu bekerja lebih mungkin menolak promosi jabatan, bahkan mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan mereka karena ingin berfokus pada keluarga.
- Rentan Mengalami Kelelahan.
Ibu-ibu yang memiliki tanggung jawab mengurus kehidupan keluarga dan profesional memiliki kemungkinan 81 persen lebih besar mengalami kelelahan.
Penyebab Working Mom Burnout
Tuntutan pekerjaan yang tinggi, ditambah dengan tanggung jawab sebagai ibu sering kali membuatmu merasa kehabisan waktu dan energi.
Baca Juga: 5 Tips untuk Ibu Bekerja Ketika Membawa Anak ke Kantor, Apa Saja?
Aktivitas yang tidak berhenti dari pagi hingga malam bisa menyebabkan kelelahan fisik dan emosional.
Artinya, seorang ibu adalah pekerjaan 24 jam non-stop tanpa adanya waktu cuti.
Bukan itu saja, konstruksi sosial tentang peran ibu kerap memberikan tantangan dan tekanan tersendiri.
Sebagai ibu bekerja, kamu sering kali dihadapkan pada ekspektasi untuk menjadi sempurna di segala aspek, baik di tempat kerja maupun di rumah.
Ekspektasi ini dapat memberikan tekanan tambahan yang sulit untuk dipenuhi.
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bawah working mom burnout sangat rentan dirasakan oleh para ibu bekerja.
Penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi agar tetap sehat secara mental dan fisik.
Jangan sungkan untuk meminta bantuan pasangan dalam menjalankan tugas domestik termasuk merawat anak.
Memberikan apresiasi kepada ibu juga penting untuk membuatnya merasa dihargai.
Baca Juga: Ibu Bekerja Kurang Profesional Membawa Anak ke Kantor, Benarkah?
(*)