Parapuan.co - Sebagai orang tua, melihat anak mendapatkan nilai rapor menurun mungkin membuatmu merasa kecewa, hingga cemas tentang masa depannya.
Sebelum bereaksi secara berlebihan, penting untuk memahami bahwa nilai rapor menurun bukanlah akhir dari segalanya.
Situasi ini bisa menjadi momen untuk mendukung dan membantu anakmu belajar menghadapi tantangan dengan cara yang lebih baik.
Menurut laman Educational Connections, sebagian orang tua menganggap nilai jelek sebagai bentuk kegagalan.
Apalagi mereka menilai jika nilai menjadi satu-satunya ukuran objektif untuk mengukur kemampuan anak di sekolah.
Tak mengherenakan ketika anak mendapatkan nilai jelek, beberapa orang tua cenderung marah atau bahkan mendiamkan anak.
Kenyataannya, memarahi dan mendiamkan anak tidak akan mengubah situasi dan membuat nilainya menjadi bagus.
Lantas, apa yang perlu dilakukan orang tua jika nilai anak rapor anak menurun?
1. Tahan Diri untuk Memberikan Reaksi Negatif
Baca Juga: Ibu Perlu Tahu 5 Cara Membatasi Screen Time Anak Selama Liburan Natal dan Tahun Baru
Ketika kamu mendengar kabar bahwa anak mendapatkan nilai jelek, hal pertama yang harus dilakukan adalah menahan diri dari kemarahan atau kekecewaan berlebihan.
Reaksi emosional dapat membuat anak merasa lebih tertekan dan kurang percaya diri.
Sebaliknya, cobalah untuk mendekatinya dengan tenang dan penuh pengertian.
Ini penting agar anak merasa aman berbicara dengan orang tuanya. Mereka juga lebih mungkin untuk terbuka tentang apapun, baik itu kesulitan belajar, stres, atau faktor lain yang memengaruhi performa akademik mereka.
2. Bicarakan Masalah Ini dengan Empati
Ajak anak untuk berdiskusi secara santai mengenai nilai yang ia peroleh.
Tanyakan dengan nada penuh perhatian, seperti, "Apa menurutmu yang membuat nilaimu menurun kali ini?" atau "Bagaimana perasaanmu tentang hasil ini?".
Hal ini membantu kamu memahami sudut pandangnya dan mencari tahu apa penyebab utama dari nilai yang rendah tersebut.
Baca Juga: Ini yang Dirasakan Anak Ketika Orang Tua Menerapkan Smart Parenting
Dengan cara ini, kamu tidak hanya mengetahui apa yang salah, tetapi juga membantu anak merasa didukung.
3. Identifikasi Penyebabnya
Nilai jelek bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya pemahaman materi pelajaran, metode belajar yang kurang efektif, hingga gangguan emosional atau sosial.
Cobalah untuk mengidentifikasi masalah utama dengan cara:
- Meninjau kembali materi yang sulit dimengerti anak.
- Bertanya kepada guru untuk mendapatkan perspektif mereka.
- Mengevaluasi kebiasaan belajar anak di rumah, seperti seberapa sering ia mengerjakan PR atau mengulang pelajaran.
4. Berikan Dukungan Emosional dan Motivasi
Terkadang, anak membutuhkan dorongan emosional lebih dari sekadar solusi akademik.
Pastikan kamu selalu ada untuknya, memberikan kata-kata yang memotivasi seperti, "Aku percaya kamu bisa lebih baik ke depannya" atau "Yuk, kita coba lagi bersama-sama."
Dukungan emosional yang konsisten bisa meningkatkan kepercayaan diri anak dalam menghadapi tantangan.
Baca Juga: Anak Punya Teman Imajiner, Apa yang Perlu Orang Tua Tahu dan Kapan Boleh Khawatir?
5. Buat Rencana Belajar yang Lebih Efektif
Setelah memahami penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah membuat rencana belajar yang lebih efektif.
Kawan Puan bisa menyediakan jadwal belajar yang terstruktur, membantu anak menggunakan teknik belajar tertentu, atau memanfaatkan bimbingan belajar tambahan.
Mendapatkan nilai jelek adalah hal yang wajar dalam perjalanan pendidikan seorang anak.
Terpenting adalah bagaimana kamu sebagai orang tua merespons situasi ini dengan bijak.
Hindari untuk memarahi anak atau mendiamkannya, kondisi ini hanya akan membuat anak tertekan atau malah berdampak pada kondisi mentalnya.
(*)