Lingkungan ini kemungkinan besar akan meningkatkan Gen Beta dalam menguasai teknologi, sehingga dapat beradaptasi dengan cepat terhadap alat dan platform baru.
Bukan hanya itu, pengalaman pendidikan mereka cenderung lebih interaktif dan berbasis teknologi.
2. Sadar akan Lingkungan
Meningkatnya perhatian global terhadap keberlanjutan dan aksi iklim, Generasi Beta diperkirakan akan memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi.
Paparan terhadap dampak perubahan iklim sejak usia dini dapat mendorong komitmen mereka terhadap praktik ramah lingkungan, serta preferensi terhadap produk dan layanan yang berkelanjutan.
Lebih dalam, sistem pendidikan juga diprediksi akan lebih banyak memasukkan materi pendidikan lingkungan untuk membentuk generasi yang peduli terhadap kelestarian bumi.
Karakteristik sadar akan lingkungan ini bahkan belum ada di generasi sebelumnya.
3. Menjunjung Keberagaman dan Inklusivitas
Baca Juga: Agen Pembangun Generasi, Ini Alasan Kepemimpinan Perempuan Dibutuhkan
Selain kemajuan teknologi dan sadar akan lingkungan, Gen Beta juga diprediksi lebih menjunjung keberagaman serta inklusivitas.
Mereka akan lebih banyak terpapar berbagai budaya, perspektif, juga ide.
Pada akhirnya, keberagaman ini dapat mendorong generasi yang menghargai inklusivitas dan kesetaraan, memperjuangkan keadilan sosial, serta lebih menerima perbedaan.
Interaksi sosial mereka, baik secara online maupun offline diprediksi akan mencerminkan komitmen terhadap keberagaman dan penolakan pada diskriminasi.
Demikian prediksi karakteristik Gen Beta, apakah buah hatimu akan terlahir di generasi ini, Kawan Puan?
Baca Juga: Mengapa Perempuan Sekarang Tak Lagi Bergantung pada Pasangan?
(*)