Parapuan.co - Sebagai salah satu perusahaan kecantikan raksasa, L'Oreal Indonesia menginspirasi banyak perempuan di tanah air untuk merasa cantik dengan keunikan dirinya masing-masing.
Namun, lebih dari menunjang penampilan perempuan, L'Oreal Indonesia punya misi lebih besar untuk pemberdayaan perempuan dan keberlanjutan lingkungan.
Disinilah Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement and Sustainability of L'Oreal Indonesia memiliki peran yang krusial untuk memastikan misi tersebut tercapai.
Seperti apa kepemimpinan Melanie Masriel selama 15 tahun kariernya di L'Oreal Indonesia untuk membentuk reputasi baik perusahaan, sekaligus memastikan langkah pemberdayaan dan keberlanjutan lingkungan tetap berjalan?
Kenal lebih dekat dengan pemimpin perempuan inspiratif di L'Oreal Indonesia dalam wawancara eksklusif bersama PARAPUAN berikut ini.
Berkarier sejak Januari 2009 di L'Oreal Indonesia, apa yang memantapkan hati Melanie Masriel berkarier di sini?
Ini adalah perusahaan yang punya 'sense of purpose'. We create beauty that moves the world, and move Indonesia juga. Dan saya merasa apa yang saya lakukan di L'Oreal, menciptakan dampak sosial, membangun reputasi baik, itu juga benar-benar mendukung dari sense of purpose kita di L'Oreal. Jadi itu yang membuat saya selalu semangat untuk bangun tidur dan mulai bekerja.
Hal lain yang juga tak kalah penting adalah orang-orangnya, budayanya, dan tempat kerjanya di L'Oreal itu sendiri. Bisa dikatakan kita adalah people company. Tiap bulan kita punya management committee meeting dan lebih dari 50 persen apa yang kami diskusikan semuanya tentang people.
Selain people, juga kita punya pemimpin-pemimpin yang luar biasa. Aspirasional dan inspirasional. Saya bersyukur sudah bekerja dengan empat CEO-nya L'Oreal Indonesia yang sangat inspirasional dan saya bangga menyebut mereka mentor-mentor saya, karena saya belajar banyak dari mereka juga.
Baca Juga: Bawaslu Inisiasi Revisi UU Pemilu Demi Kuota 30% Perempuan Benar-Benar Terealisasi
Terhitung 15 tahun bekerja, apa tantangan yang dialami selama berkarier?
Dalam setiap pekerjaan itu pasti ada tantangan ya, dimanapun tempat kerja kita. Tapi ini semua tentang bagaimana kita mengelola tantangan itu menjadi suatu hal yang bisa kita atasi. Karena setiap pekerjaan itu pastinya selalu ada masa-masa di mana kita sukses di beberapa hal, tapi juga pasti ada satu masa di mana kita mungkin harus step back and learn. Ini hal yang terjadi setiap hari. Buat saya yang namanya tantangan itu ya kita hadapi dan juga cari solusinya.
Menjabat sebagai Chief of Corporate Affairs, Engagement and Sustainability L'Oreal Indonesia, tugas apa saja yang dilakukan?
Jadi kalau di kita itu setiap role pasti ada misinya. Kalau di Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability, misinya adalah L'Oreal for Indonesia bisa membuat impact terhadap Indonesia. Bagaimana kita bisa menghadirkan added value. Selain itu adalah tentang membangun reputasi, melindungi reputasi, dan mengadvokasi untuk mendapatkan lisensi agar bisa beroperasi.
Kemudian kami melakukan banyak komunikasi dengan pihak luar, dengan temen-temen jurnalis dan media, dengan publik, konsumen kita, dan dengan banyak pemangku kepentingan lainnya.
Dalam hal advokasi, kita juga melakukan public affairs, government relations. Itu juga menjadi salah satu tanggung jawab kita di divisi Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability ini.
Dan yang terakhir, yang enggak kalah pentingnya adalah bagaimana kita melakukan sesuatu yang berdampak paling kecil pada lingkungan, tetapi berdampak paling besar pada masyarakat. Ini disebut L'Oreal for The Future. Jadi komitmen keberlanjutan L'Oreal for The Future ini adalah sesuatu yang harus kita jalani setiap hari, dan itu masuk ke dalam proses bisnis kita. Jadi bagaimana kita bisa berbisnis, tetapi pastikan itu tidak berdampak pada planet ini.
Berkaitan dengan keberlanjutan, apa langkah konkret L'Oreal Indonesia untuk memelihara bumi agar lebih bersih dan ramah lingkungan?
Jadi kalau kita lihat dari sisi end to end, kita selalu mencoba untuk bisa punya produk yang memiliki profile sustainability yang lebih baik. Baik dari formulanya yang lebih sustainable, juga dalam hal packaging. Dari sisi operasionalnya atau manufacturing production dari produk-produk kita sendiri juga kita pastikan untuk bisa diproduksi dengan kegiatan yang lebih sustainable dalam hal mengurangi CO2, waste, dan water-nya.
Baca Juga: Wujudkan Komitmen Ramah Lingkungan, L'Oreal Indonesia Capai 100 Persen Energi Terbarukan
Dari transportasinya, bagaimana kita bisa mengurangi CO2-nya, baik produk-produk yang kita bawa dari luar maupun yang kita distribusikan kepada para retailers. Kita pastikan lebih efisien trayek transportasinya.
Termasuk juga dalam hal kegiatan marketing-nya, kita make sure kalau di beauty itu kan banyak kita punya POS promo di toko-toko dan lain-lain, itu bahan-bahan yang kita pakai juga saat ini sudah 100 persen menggunakan material yang lebih eco-friendly, supaya tidak banyak dampak terhadap lingkungan dan tidak menjadi sampah.
Contoh juga kita punya program green parcel, bekerjasama dengan salah satu perusahaan e-commerce. Jadi kalau belanja produk kita di e-commerce tersebut, packaging-nya sudah lebih sustainable, baik dari box-nya isinya sudah tidak pakai bubble wrap dan lain-lain.
Butik kita Kiehl's di Central Park dan beberapa lokasi lain itu sudah menjadi sustainable boutique. Jadi butiknya itu lampunya penggunaan energinya lebih baik, sudah mengelola sampahnya, dan bahan-bahan yang digunakan untuk panelnya adalah bahan yang bisa dibilang terbarukan.
Lantas, bagaimana penerapan keberlanjutan di lingkungan kerja?
Hal yang juga sangat kita pikirkan adalah karyawan kita sendiri nih. Bagaimana mereka selalu bisa kita edukasi untuk memilih more sustainable lifestyle. Jadi ada training-training yang kita lakukan secara online dan ini mandatory, namanya 'going sustainable together'. Jadi mereka harus complete training tersebut.
Kita juga mengadakan sustainability week, dimana dalam seminggu kita mengajarkan segregate sampah, caranya bisa lebih sustainable dalam hal commute dan lain-lain.
Ini juga bagian dari kinerja yang kita perhatikan di kantor. Selain financial result, kita juga sangat memerhatikan our extra financial performance. Jadi baik bisnis dan keberlanjutan harus berjalan beriringan.
Strategi bisnis apa yang diterapkan untuk mengedepankan pemberdayaan perempuan?
Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan Jadi Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045
Jadi, program community kita ada dua macam, di corporate level dan brand level. Di corporate level, sejak 20 tahun lalu, L'Oreal sudah sangat terfokus dengan program-program yang memberdayakan perempuan.
Contohnya, untuk ke-21 tahunnya, adalah program L'Oreal-UNESCO for Women in Science. Di mana kita melihat masih ada ketidaksetaraan gender di dunia sains. Kita merasa bahwa perempuan itu perlu terlibat dalam penelitian sehingga penelitian ini menjadi bisa lebih robust dan inklusif. Jadi, dalam program itu kita mencari role model baru di bidang sains. Women scientist yang kira-kira akan punya karier cemerlang ke depannya dan bisa menjadi role model yang baik buat generasi muda.
Kemudian kita punya program juga yang namanya L'Oreal Beauty for a Better Life, dimana ini proyek yang dengan bangga saya luncurkan lebih dari satu dekade lalu. Karena L'Oreal ini adalah perusahaan kecantikan, kita punya kekuatan dan keahlian di bidang beauty, jadi kita ingin membagikan kemampuan ini kepada mereka yang mungkin kurang beruntung.
Jadi kita bekerjasama dengan berbagai NGO. Dan sampai saat ini kita punya 12 training center di seluruh Indonesia, dari Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi. Di training-training center ini siapapun bisa join dan mendapatkan pelatihan gratis dan tersertifikasi selama 3-4 bulan, tergantung programnya. Ada yang tentang rambut dan make up, untuk mereka bisa memiliki penghidupan yang lebih layak dengan skill yang mereka punya. Baik kerja di salon atau buka salon sendiri, atau mereka mau jadi MUA.
Dan kita juga melihat setelah lebih dari sepuluh tahun program ini berjalan, dampak yang diberikan kepada mereka ini juga sangat luar biasa. Banyak yang sudah punya salon dengan 4-5 cabang, padahal sebelumnya mungkin mereka tidak punya pekerjaan. Hal-hal seperti itu-itu yang membuat saya juga sangat terharu dan bangga, bisa ambil bagian dalam program ini.
Selain itu di L'Oreal Paris kita punya L'Oreal Stand Up Against Street Harassment. Slogan yang terkenal dari L'Oreal Paris adalah 'Because We are Worth It' itu adalah slogan pemberdayaan, di mana kita ingin setiap perempuan merasa dirinya berharga. Kita tahu dan menyelami bahwa perempuan atau siapapun akan merasa tidak berharga kalau mereka dilecehkan. Itulah mengapa kita punya brand kampanye untuk memberikan teknik intervensi pada saat mengalami atau melihat situasi pelecehan di ruang publik.
Contohnya lagi Maybelline, punya program 'Brave Together' karena kita tahu anak-anak muda, terutama perempuan, saat ini banyak sekali yang merasakan masalah kesehatan mental. Itulah alasan kenapa Maybelline ingin mengangkat isu ini bahwa masalah kesehatan mental bukan sesuatu yang tabu. Ini masalah yang bisa didiskusikan, dicarikan solusinya, dan jangan lupa untuk meminta bantuan dari profesional. Jadi Maybelline juga memberikan 10.000 konseling kesehatan mental gratis yang bekerja sama dengan online application bernama Calm.
Menjadi pemimpin perempuan, bagaimana gaya kepemimpinan seorang Melanie Masriel agar tim merasa enjoy dan termotivasi?
Baca Juga: Selain Retno Marsudi, Ini Pemimpin Perempuan Indonesia di Organisasi Dunia
Saya sebenarnya berusaha mencari keseimbangan antara memberdayakan tim, tetapi memberi mereka kebebasan dalam kerangka kerja tertentu. Supaya mereka merasa punya ownership dan bangga melakukan suatu proyek dari awal, kemudian kita dukung dan supervisi dari belakang. Itu model yang selalu aku coba untuk selalu terapkan dalam tim. Biarpun ada sukses-sukses kecil maupun besar, kita mencoba untuk celebrate dengan cara kita sendiri ya, enggak selalu harus celebrate besar-besaran, tapi perayaan dengan tim yang mungkin bisa membuat mereka merasa diapresiasi dengan pencapaian yang kita dapatkan.
Respect their personal space. Kalau mereka lagi cuti, atau mereka lagi sakit, sebisa mungkin ya sudah 'take your time to rest'. Karena kalau sudah kerja lagi itu nanti kerjaannya juga pasti akan selalu ada saja gitu loh, dan sebenarnya kerjaannya bisa menunggu atau kita bisa mencari orang lain yang bisa membantu atau menggantikan, selama orang tersebut lagi cuti. Ini juga bagaimana saya ingin diperlakukan saat sedang cuti. Jadi sangat penting untuk menghormati personal space orang lain.
Masih ada mimpi yang ingin dicapai?
Sekarang kebanyakan mimpiku tentang anak-anak sih. Tapi kalau dalam karier, mimpi saya tuh sebenarnya yang dari dulu penasaran dan agak menyesal belum pernah dicoba adalah international mobility.
Karena memang saya selalu family first, susah untuk pisah-pisah, terus kondisi anak-anak kalo pindah bagaimana sekolahnya dan lain-lain. Tapi entahlah, mungkin masih bisa kita realisasikan.
Semoga! Yang namanya mimpi yah, boleh dong bermimpi.
Kawan Puan bisa menyaksikan wawancara eksklusif PARAPUAN dengan Melanie Masriel selengkapnya di program Lady Boss di bawah ini.
Baca Juga: Perempuan Pra Sejahtera Raih Kehidupan Lebih Baik Lewat Pelatihan Kecantikan Ini
(*)