Kontribusi di Tanah Air
Setelah kembali ke Indonesia pada bulan Desember 1933, Maria Ulfah langsung terjun dalam berbagai kegiatan yang mendukung kemajuan bangsa.
Baca Juga: Mengenal Tina Talisa yang Ditunjuk Gibran Jadi Staf Khusus Wakil Presiden, Apa Tugasnya?
Awalnya, ia bekerja di kantor Residen Cirebon dan menyusun peraturan lalu lintas.
Namun, tak lama kemudian, ia pindah ke Jakarta untuk mengajar di Sekolah Menengah Muhammadiyah.
Di sana ia bertemu dengan Santoso Wirodihardjo, yang kemudian menjadi suaminya pada tahun 1938.
Maria Ulfah aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik.
Ia membantu membangun Kantor Berita ANTARA bersama Adam Malik, mengajar di Sekolah Menengah Perguruan Rakyat, dan memberikan kursus pemberantasan buta huruf bagi ibu-ibu di Jakarta.
Perannya semakin nyata ketika ia ikut serta dalam Kongres Perempuan Indonesia II pada tahun 1935, di mana ia dipercaya memimpin Biro Konsultasi untuk membantu perempuan yang menangani masalah perkawinan.
Peran di Masa Pendudukan Jepang dan Kemerdekaan
Pada masa pendudukan Jepang, Maria Ulfah bergabung dalam organisasi Putera sebagai anggota Majelis Pertimbangan.
Ia juga bekerja sebagai asisten Soepomo di Departemen Kehakiman, menerjemahkan undang-undang dari bahasa Belanda ke bahasa Inggris.