Maria Ulfah, Sosok di Balik Perjuangan Hak Perempuan Indonesia

Tim Parapuan - Rabu, 1 Januari 2025
Maria Ulfah
Maria Ulfah Dok. loveforall.id

Baca Juga: Profil Nirina Zubir, Peraih Piala Citra Pemeran Utama Wanita Terbaik 2024

Perannya semakin penting ketika ia ditunjuk sebagai anggota BPUPKI, menjadi salah satu dari dua perempuan yang ikut menyusun dasar-dasar kemerdekaan Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, Maria Ulfah diangkat menjadi pejabat penghubung dalam kabinet perdana menteri Sutan Sjahrir.

Pada 12 Maret 1946, ia dipercaya menjadi Menteri Sosial di Kabinet Sjahrir II.

Dalam peran ini, ia bertugas melakukan repatriasi tawanan perang Jepang dan menangani berbagai masalah perempuan, keluarga, dan anak-anak.

Maria Ulfah juga aktif dalam organisasi seperti Kongres Wanita Intern Indonesia, Yayasan Rukun Istri, dan Yayasan Tenaga Kerja Indonesia.

Akhir Hayat dan Warisan

Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, Maria Ulfah tetap berkontribusi dalam pemerintahan.

Salah satu pencapaiannya adalah mendirikan Lembaga Administrasi Negara pada tahun 1958, setelah mempelajari sistem pemerintahan di Eropa dan Amerika Serikat.

Maria Ulfah wafat pada 15 April 1988 dalam usia 76 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Baca Juga: Profil Victoria Kjaer, Pemenang Miss Universe 2024 dari Denmark

Kawan Puan, kisah hidup Maria Ulfah adalah bukti bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk membawa perubahan.

Semangatnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan kontribusinya bagi bangsa adalah inspirasi yang tak lekang oleh waktu.

Mari teruskan perjuangan beliau dengan menjadi perempuan yang berani bermimpi dan berkontribusi untuk masyarakat!

(*)
Ken Devina

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Ahli Sebut Tidur Miring Kiri Lebih Sehat Daripada Miring Kanan, Ini Penjelasannya