Parapuan.co - Perayaan malam Tahun Baru 2025 kini tinggal menghitung hari.
Kawan Puan tentu sudah membuat berbagai rencana misalnya, berkumpul dengan keluarga di rumah atau mengadakan pesta bakar-bakaran.
Ya, perayaan malam pergantian tahun identik dengan menu olahan yang dibakar.
Contohnya sosis bakar, ayam dan udang bakar, hingga berbagai jenis sate.
Makanan yang dibakar memang memiliki cita rasa yang nikmat dan khas, namun tahukah kamu bahwa ada bahaya di baliknya?
Menurut laman resmi Kementerian Kesehetan, ada beberapa risiko jika kamu terlalu sering mengonsumsi makanan yang dibakar.
Apa saja bahayanya? Berikut PARAPUAN merangkumnya untuk kamu.
1. Kanker
Rupanya, makanan yang pengolahannya dengan cara dibakar bisa menyebabkan kanker.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Hampers Mewah untuk Tukar Kado saat Tahun Baru
Kandungan protein pada ayam, ikan, dan daging dapat bereaksi dengan suhu tinggi dari pembakaran dan membentuk senyawa karsinogenik.
Senyawa inilah yang dapat merusak komposisi DNA dalam gen, sehingga dapat memicu perkembangan sel kanker.
2. Kandungan Gizi Menghilang
Kandungan protein tinggi terdapat pada semua jenis daging. Protein dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi.
Namun, pengolahan dengan cara dibakar pada suhu yang tinggi bisa menghilangkan kandungan protein tersebut.
Langkah pencegahannya adalah membakar daging pada suhu rendah atau dengan api kecil dalam jangka waktu yang lama agar seluruh bagian daging dapat matang secara lebih merata tanpa menghilangkan kandungan protein.
3. Asam Lambung
Kinerja lambung menjadi lebih berat ketika mencerna makanan yang dibakar, sehingga asam lambung menjadi naik dan meningkat.
Oleh karena itu, orang yang memiliki penyakit lambung tidak disarankan untuk terlalu sering mengonsumsi makanan yang dibakar.
Setelah mengetahui berbagai bahayanya, batasi konsumsi makanan yang dipleh dengan dibakar saat perayaan Tahun Baru ya!
Baca Juga: Inspirasi Makeup Tahun Baru, Tampil Mempesona di Malam Istimewa
(*)