Parapuan.co - Tahun baru sering kali disambut dengan semangat dan harapan.
Kembang api, pesta, dan daftar resolusi menjadi simbol awal perjalanan baru. Namun, tidak semua orang merasakan optimisme ini.
Beberapa justru menghadapi krisis eksistensial, perasaan tidak nyaman terkait identitas, tujuan hidup, dan makna keberadaan.
Melansir dari webmd.com, krisis eksistensial terjadi ketika seseorang mempertanyakan identitas diri, tujuan hidup, dan warisan yang akan mereka tinggalkan.
Pikiran ini bisa muncul kapan saja, terutama saat menghadapi momen transisi seperti pergantian tahun.
Pertanyaan seperti “Siapa saya sebenarnya?” atau “Apa tujuan hidup saya?” sering kali mendominasi pikiran.
Terlebih saat awal tahun, tekanan untuk membuat resolusi atau mengevaluasi pencapaian tahun lalu bisa memperburuk perasaan cemas dan bingung.
Mengapa Tahun Baru Memicu Krisis Eksistensial?
Tahun baru adalah waktu refleksi.
Baca Juga: Ada Pesta, Ini 5 Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan saat Malam Tahun Baru
Banyak orang diam-diam membandingkan hidup mereka dengan orang lain.
Saat rekan-rekan mulai pindah kerja, menikah, memulai bisnis, atau membeli rumah, kamu mungkin merasa tertinggal.
Tekanan untuk "memulai dengan baik" di tahun baru hanya menambah beban.
Faktanya, banyak yang merasa kesulitan menemukan arah di tahun baru.
Namun, jarang ada yang membicarakan hal ini secara terbuka.
Langkah Menghadapi Krisis Eksistensial di Awal Tahun
Melansir dari karenchoimft.com, berikut beberapa pengingat dan poin untuk direnungkan saat kamu merasa tersesat atau semakin cemas menjelang tahun baru ini.
1. Waktu Kamu Milik Kamu Sendiri
Baca Juga: Perempuan Disebut Bisa Tetap Kuat Meski Menghadapi Beban Mental Berat
Tidak ada batas waktu universal untuk meraih tujuan hidup.
Setiap orang memiliki garis waktu yang berbeda, jadi jangan membandingkan perjalanan kamu dengan orang lain.
2. Fleksibilitas dalam Tujuan
Jika kamu melewatkan "tenggat waktu" ideal untuk sebuah tujuan, bukan berarti kamu gagal.
Hidup adalah perjalanan panjang yang penuh dengan peluang.
3. Kemampuan untuk Berubah
Keputusan yang kamu ambil tidak bersifat permanen.
Jika merasa tidak puas dengan hasilnya, kamu selalu bisa mengubah haluan.
4. Berhenti Membandingkan Diri
Baca Juga: Seru dan Kental Budaya, Ini Daftar Acara Malam Tahun Baru 2025 di Solo
Kesuksesan setiap orang berbeda.
Fokuslah pada apa yang benar-benar penting bagi kamu, bukan apa yang terlihat "ideal" di mata orang lain.
5. Evaluasi Keinginan Kamu
Pastikan tujuan kamu berasal dari keinginan sejati, bukan sekadar karena takut ketinggalan tren (FOMO).
6. Maknai Kesuksesan dengan Cara Kamu Sendiri
Kesuksesan bukan hanya tentang pencapaian materi atau karier.
Pertimbangkan apa yang memberi kamu kebahagiaan dan kepuasan.
7. Bersikap Baik pada Diri Sendiri
Kehilangan arah adalah bagian dari perjalanan hidup.
Baca Juga: Tradisi Tahun Baru Unik Berbagai Negara, Ada yang Menggantung Bawang
Bersabarlah, dan izinkan diri kamu untuk terus mengeksplorasi.
9. Cari Dukungan
Bicaralah dengan teman, keluarga, mentor, atau terapis.
Kamu tidak sendirian, dan berbagi perasaan dapat membantu meredakan kecemasan.
Menulis Narasi Kamu Sendiri
Kawan Puan, hidup ini seperti film. Ada momen bahagia, saat-saat sulit, dan bagian yang tidak selalu mudah dimengerti.
Tidak ada naskah pasti untuk dijalani. Tahun baru adalah kesempatan untuk menulis cerita kamu sendiri.
Apakah kamu memiliki nol, lima, atau dua puluh resolusi, ingatlah bahwa yang terpenting adalah bagaimana kamu mengisi setiap hari dengan makna dan kebahagiaan sesuai versi kamu
Baca Juga: Studi Ungkap Pentingnya Peran Kakek-Nenek terhadap Kesehatan Mental Ibu
(*)
Ken Devina