Ketika pujian tentang tubuh kurus datang, itu bisa memperkuat pandangan negatif mereka tentang tubuh dan meningkatkan tekanan untuk terus menurunkan berat badan.
Peran Media Sosial dan Standar Kecantikan
Melansir dari neliti.com, era digital ini, media sosial sering kali menjadi tempat di standar kecantikan yang tidak realistis dibentuk dan ditegakkan.
Influencer dan selebritas yang menampilkan tubuh langsing sering kali mendapatkan pujian dan perhatian lebih.
Hal ini menciptakan tekanan besar bagi orang, terutama perempuan, untuk mengejar tubuh kurus tersebut tanpa memperhatikan kesehatan tubuh yang sesungguhnya.
Namun, penting untuk kita ingat bahwa standar kecantikan yang terus dipromosikan di media sosial tidak selalu mencerminkan realitas kesehatan.
Tubuh kurus yang tampak sehat di luar belum tentu mencerminkan kesehatan fisik atau mental yang sesungguhnya.
Terkadang, tubuh kurus bisa menjadi tanda adanya gangguan makan yang tidak terlihat.
Kebiasaan Positif yang Sehat
Sebagai gantinya, kita perlu mendukung kebiasaan hidup yang sehat dan positif.
Baca Juga: Ternyata Orang Kurus Kurang Cocok Pakai Baju Oversized, Ini Alasannya
Pujian harus lebih difokuskan pada kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan seseorang, bukan pada ukuran tubuh atau berat badan mereka.
Menghargai seseorang karena keberhasilan mereka dalam menjaga pola makan seimbang, berolahraga dengan bijak, atau menjalani kehidupan yang bahagia akan jauh lebih membangun daripada sekadar mengomentari penampilan fisik mereka.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal menunjukkan tanda-tanda gangguan makan, penting untuk mencari bantuan profesional.
Konsultasi dengan ahli gizi, psikolog, atau psikiater dapat membantu mengidentifikasi masalah yang ada dan memberikan dukungan untuk pemulihan.
Alih-alih memberikan komentar yang bisa memicu rasa tidak aman atau memperburuk gangguan makan, lebih baik kita memberi dukungan terhadap kebiasaan hidup sehat dan kesejahteraan mental.
(*)
Ken Devina