Gender Gap di Akhir Hayat: Perempuan Hadapi Kematian Sendirian hingga Perawatan Tak Setara

Citra Narada Putri - Senin, 6 Januari 2025
Perempuan hadapi kematian sendirian hingga perawatan akhir hayat yang bias gender.
Perempuan hadapi kematian sendirian hingga perawatan akhir hayat yang bias gender. (Boyloso/Getty Images)

Ironisnya lagi, setelah seumur hidup mengalami kesenjangan upah dan tantangan karier yang lebih berat, perempuan masih harus menghadapi hari-hari terakhir dengan kondisi finansial yang lebih sedikit dibandingkan laki-laki.

Kesenjangan dan tantangan yang dialami perempuan ini memengaruhi kualitas hidupnya menjelang akhir hayat.  

Perbedaan Perawatan di Akhir Hayat

Lebih dari itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa menjelang hari akhirnya, perempuan mengalami nyeri yang lebih parah, kelelahan, dan mual dibandingkan laki-laki dengan kondisi serupa.

Namun yang lebih mengherankan, perbedaan ini jarang muncul dalam catatan medis atau dokumentasi.

Meresahkannya lagi, nyeri yang dialami perempuan ini sering kali tidak ditangani dengan baik.

Hal ini mencerminkan anggapan masyarakat bahwa perempuan cenderung membesar-besarkan gejala atau nyeri yang mereka alami lebih bersifat emosional daripada fisik.

Cara laki-laki dan perempuan membuat keputusan akhir hidup juga sangat berbeda.

Baca Juga: Kesenjangan Gender dalam Kepemimpinan Editorial Jurnal Akademik, Apa yang Harus Dilakukan?



REKOMENDASI HARI INI

Gender Gap di Akhir Hayat: Perempuan Hadapi Kematian Sendirian hingga Perawatan Tak Setara