Praktik Human Trafficking di Indonesia Menempatkan Perempuan dan Anak Jadi Korban Utama

Saras Bening Sumunar - Selasa, 7 Januari 2025
Perempuan dan anak rentan jadi korban human trafficking.
Perempuan dan anak rentan jadi korban human trafficking. IstockPhoto

Parapuan.co - Praktik human trafficking atau perdagangan manusia perlu mendapat perhatian khusus, baik dari lembaga masyarakat atau pemerintahan.

Mirisnya, praktik human trafficking di Indonesia menempatkan perempuan dan anak menjadi korban utamanya.

Lantas, seberapa banyak kasus perdagangan manusia yang terjadi di Indonesia?

Di awal tahun 2025 ini, kasus human trafficking baru saja terjadi di Kota Batu, Jawa Timur. Praktik tersebut terkuak atas kecurigaan warga sekitar.

DFS (26), secara mengejutkan memiliki seorang anak. Setelah diselidiki, anak yang dibawa DFS ini merupakan korban human trafficking.

DFS membeli bayi laki-laki yang diduga baru berusia tujuh hari ini di Facebook dengan harga Rp19 juta.

Modus human trafficking di Kota Batu terjadi ketika seorang ibu yang baru melahirkan bayi dengan kondisi tidak mampu, ditawarkan anaknya untuk diadopsi ke orang tua lain.

Sejauh ini, pihak Kepolisian Resor Kota Batu telah mengamankan para pelaku human trafficking.

Masih di awal tahun 2025, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia, memulangkan terduga korban perdagangan manusia.

Baca Juga: Mirisnya Kasus Perdagangan Bayi, Ini Alasan Orang Tua Menjual Anaknya

Sumber: RRI.co.id
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Batas Usia Pensiun Jadi 59 Tahun, Ini Tips Menyiapkan Dana Pensiun