Ketika kamu atau pasanganmu merasa terlalu lelah, emosi bisa meledak dengan mudah, memicu konflik yang seharusnya dapat dihindari.
4. Ketidakseimbangan
Beberapa pasangan merasa bahwa tanggung jawab merawat anak lebih banyak ditanggung oleh salah satu pihak.
Ketidakseimbangan ini bisa menyebabkan rasa kelelahan, frustrasi, atau malah kebencian.
5. Tantangan Finansial
Biaya yang bertambah untuk kebutuhan bayi, seperti popok, susu formula, dan perawatan medis, bisa menjadi beban keuangan yang signifikan.
Jika tidak direncanakan dengan baik, masalah ini dapat memicu ketegangan.
Konflik dalam rumah tangga setelah memiliki anak adalah hal yang wajar.
Kuncinya adalah komunikasi yang terbuka, kerja sama, dan saling mendukung satu sama lain.
Baca Juga: Penyebab Perempuan Pusing Setelah Berhubungan Intim dengan Suami
(*)