"Kalau tidak, tentu enggak akan dimakan kalau disediakan di sekolahnya," imbuhnya.
Kurangnya Edukasi dari Pihak Sekolah
Selain orang tua, sekolah juga memiliki peran penting untuk mengedukasi siswanya.
Membuat anak terbiasa dan gemar makan sayuran tidak bisa terwujud secara langsung.
Artinya dibutuhkan kerja sama dari orang tua dan sekolah untuk melakukan edukasi secara berkelanjutan.
"Supaya anak suka sayur di menu bergizi gratis, pastikan ada pre-program education yang mengajak anak untuk menyukai sayur-sayuran," imbuhnya.
Lebih lanjut, dr. Tan menegaskan bahwa program MBG seharusnya mengacu pada konsep Isi Piringku yang memasukan berbagai makanan sesuai kebutuhan anak.
Dengan demikian, orang tua juga teredukasi terkait kebutuhan gizi harian anak dan menerapkannya di rumah.
"Menurut saya, program MBG ini bisa jadi unggulan, kalau dijalankan dengan benar," jelas dr. Tan.
"Jadi edukasi gizi keluarga juga, supaya orang tua belajar dan memiliki referensi makanan anak yang bergizi," imbunya.
Baca Juga: Kata Ahli Soal Mi sebagai Pengganti Nasi dalam Program Makan Bergizi Gratis
(*)