Siswa Enggan Makan Sayur dari Makan Bergizi Gratis, Apa Penyebabnya?

Saras Bening Sumunar - Rabu, 15 Januari 2025
Anak enggan makan sayur dari makanan bergizi gratis.
Anak enggan makan sayur dari makanan bergizi gratis. PeopleImages

Parapuan.co - Sayuran menjadi salah satu sumber makanan yang menunjang pertumbuhan anak.

Sayangnya, masih banyak anak-anak yang justru enggan mengonsumsi sayuran.

Hal ini juga terjadi ketika anak mendapatkan makan bergizi gratis (MBG) dari pemerintah.

DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum, dokter dan ahli gizi masyarakat menjelaskan alasan mengapa anak enggan makan sayur di makan bergizi gratis.

Tidak Dibiasakan Orang Tua

Dokter Tan menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa anak enggan makan sayur karena tidak dibiasakan orang tua.

Ketika anak mendapatkan makan bergizi gratis dan terdapat sayuran, mereka tidak mengonsumsinya.

Anak-anak yang tidak terbiasa makan sayur akan menganggap rasanya aneh atau tidak enak.

"Pertama yang harus diketahui, anak-anak itu kalau rumahnya dibiasakan makan sayur atau tidak?" ujar dr. Tan dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Tak Hanya untuk Kesejahteraan Anak, Apa Pentingnya Bagi Ibu?

 

"Kalau tidak, tentu enggak akan dimakan kalau disediakan di sekolahnya," imbuhnya.

Kurangnya Edukasi dari Pihak Sekolah

Selain orang tua, sekolah juga memiliki peran penting untuk mengedukasi siswanya.

Membuat anak terbiasa dan gemar makan sayuran tidak bisa terwujud secara langsung.

Artinya dibutuhkan kerja sama dari orang tua dan sekolah untuk melakukan edukasi secara berkelanjutan.

"Supaya anak suka sayur di menu bergizi gratis, pastikan ada pre-program education yang mengajak anak untuk menyukai sayur-sayuran," imbuhnya.

Lebih lanjut, dr. Tan menegaskan bahwa program MBG seharusnya mengacu pada konsep Isi Piringku yang memasukan berbagai makanan sesuai kebutuhan anak.

Dengan demikian, orang tua juga teredukasi terkait kebutuhan gizi harian anak dan menerapkannya di rumah.

"Menurut saya, program MBG ini bisa jadi unggulan, kalau dijalankan dengan benar," jelas dr. Tan.

"Jadi edukasi gizi keluarga juga, supaya orang tua belajar dan memiliki referensi makanan anak yang bergizi," imbunya.

Baca Juga: Kata Ahli Soal Mi sebagai Pengganti Nasi dalam Program Makan Bergizi Gratis

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Sudah Borong Lapis Legit untuk Imlek? Ini Tips Menyimpan agar Awet