Lebih Efektif Main dengan Ayah atau Ibu? Psikolog Anak Beri Jawabannya

Kinanti Nuke Mahardini - Rabu, 15 Januari 2025
Learning Time
Learning Time PARAPUAN / Kinanti

Parapuan.co - Bermain pada anak merupakan proses belajar. Melalui bermain, anak mendapat stimulasi untuk perkembangan otak, motorik halus, dan kasar.

Ada banyak cara untuk menstimulasi anak, termasuk dengan First Steps Play Program dari Learning Time

Ini merupakan program stimulasi pertama di Indonesia yang terdiri dari buku panduan parents dan 9-11 alat stimulasi sesuai dengan usia anak. 

Melibatkan 100 lebih ahli yang berpengalaman selama 20 tahun dalam bidang tumbuh kembang anak di Hong Kong, program ini memiliki tahapan sesuai kelompok usia. 

Program Sensory

Membantu anak usia 0 sampai 6 bulan membangun koneksi yang baru pada otak mereka. Permainan yang disediakan melatih sensori dan rangsangan visual. 

Program Explorer

Ditujukan untuk anak usia 7 sampai 12 bulan agar rasa ingin tahu mereka meningkat. Permainan ini membiarkan buah hati menjelajahi dunia melalui aktivitas dan keterampilan fisik. 

Program Thinker

Baca Juga: Anak Berperilaku Negatif karena Kurang Koneksi dengan Orang Tua, Apa Solusinya?

Pada usia 13 sampai 18 bulan, anak diajarkan untuk memeahkan masalah, mempelajari ilmu sebab akibat, dan ikut berperan dalam permainan yang lebih mendalam. 

Program Fine Motor

Keterampilan dalam mengkoordinasikan mata dan tangan, melatih fokus juga konsentrasi ada dalam program ini. 

Program fine motor ditujukan untuk anak usia 19 sampai 24 bulan. 

Program Investigator

Usia 25 hingga 30 bulan, anak diajarkan kemandirian. Mereka diajarkan terlibat dalam kegiatan kreatif yang dapat membangun keterampilan kognitif, serta sosial-emosional pada masa pertumbuhan. 

Lalu, lebih efektif bermain dengan Ayah atau Ibu? 

Psikolog anak Darien Suria, B.Sc menjelaskan bahwa tidak ada penelitian yang spesifik lebih efektif bermain dengan siapa. 

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Sariawan saat Hamil, Perbanyak Konsumsi Makanan Mengandung Vitamin C

Menurutnya, semakin sering anak distimulasi dan diajak bermain, itu semakin baik. 

"Seribu hari pertama anak merupakan periode emas. Di masa ini, puncak perkembangan otak anak mencapai hingga 80 persen. 

"Lebih efektif bermain dengan siapa tidak ada penelitiannya. Dengan ibu, ayah, atau pengasuh sama efektifnya asal dilakukan sesering mungkin," jelas Darien.

Untuk waktu bermainnya, Darien juga menjelaskan bahwa 2 sampai 3 menit untuk satu mainan sudah cukup. 

Hal ini disebabkan karena anak masih sulit fokus dan selalu mencoba hal baru. 

(*)

Sumber: liputan
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Sudah Borong Lapis Legit untuk Imlek? Ini Tips Menyimpan agar Awet