Parapuan.co - Senator parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Jeanne Shaheen, baru-baru ini mencuri perhatian.
Jeanne Shaheen dikenal sebagai tokoh yang gigih membela hak-hak perempuan. Ia kembali menunjukkan keberaniannya dalam memperjuangkan kesetaraan gender.
Hal itu terlihat pada sidang konfirmasi Pete Hegseth sebagai calon Menteri Pertahanan AS, Selasa (14/1/2025) kemarin.
Shaheen dengan tegas mengkritik pandangan Pete Hegseth yang sebelumnya menentang peran perempuan dalam militer.
Sebelumnya pada 7 November 2024, Pete Hegseth mengatakan, "Saya tegaskan bahwa kita tidak seharusnya menempatkan wanita dalam peran tempur. Itu tidak membuat kita lebih efektif."
Pernyataan Pete Hegseth sebagai calon Menteri Pertahanan AS jelas sangat kontroversial.
Jeanne Shaheen pun menunjukkan berdasarkan data, bagaimana perempuan berperan aktif di militer AS.
Berikut rangkuman pernyataan Jeanne Shaheen sebagaimana dikutip PARAPUAN dari Media ITE!
Membela Posisi Perempuan di Militer
Baca Juga: HUT TNI ke-76, Kata Panglima Soal Prospek Karier Perempuan di Militer
Dalam sidang tersebut, Shaheen menyoroti laporan Departemen Pertahanan (DOD) 2023 yang menunjukkan peningkatan jumlah perempuan di militer serta penurunan tingkat pemisahan (separation).
Ia menegaskan bahwa data ini membuktikan pentingnya kontribusi perempuan dalam memperkuat militer Amerika Serikat.
Kepada Hegseth, ia kemudian bertanya, "Bukankah Anda setuju bahwa perempuan merupakan bagian penting dari militer kita?"
Shaheen juga mengingatkan Hegseth tentang pandangannya yang kontroversial dalam buku The War on Warriors.
Dalam buku tersebut, Hegseth menyebut perempuan kurang efektif dibandingkan laki-laki dalam peran tempur dan lebih rentan terhadap objektifikasi.
Menanggapi hal ini, Shaheen mempertanyakan bagaimana perempuan di militer dapat percaya bahwa mereka akan diperlakukan adil jika Pete Hegseth menjadi Menteri Pertahanan?
Soroti Inkonsistensi Pandangan Hegseth
Jeanne Shaheen juga mengkritik perubahan sikap Pete Hegseth setelah pencalonannya.
Sebelumnya, Pete Hegseth secara terbuka menyatakan bahwa perempuan dalam peran tempur tidak meningkatkan efektivitas militer.
Baca Juga: Meningkatkan Kesejahteraan Perempuan Lewat Kebijakan Pajak yang Setara
Namun, dalam sidang konfirmasi, ia menyebut bahwa perempuan telah memberikan kontribusi luar biasa di berbagai aspek medan perang.
Shaheen menantang inkonsistensi ini dengan berkata, "Apa yang harus dikatakan kepada hampir 400.000 perempuan yang melayani hari ini tentang posisi Anda, apakah mereka memiliki kesempatan yang adil dan setara untuk naik ke jajaran tertinggi militer kita?"
Kata-Kata Shaheen yang Menginspirasi
Di tengah perdebatan, Shaheen tidak hanya mempertanyakan kredibilitas Hegseth tetapi juga memperkuat argumen bahwa perempuan memainkan peran penting dalam militer.
Dalam salah satu pernyataannya, ia berkata, "Perempuan di militer kita adalah simbol ketahanan dan dedikasi. Mereka melayani dengan kehormatan dan membuktikan bahwa kemampuan tidak ditentukan oleh gender."
Jeanne Shaheen terus menjadi suara utama dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan hak perempuan, termasuk dalam institusi seperti militer yang kerap didominasi oleh laki-laki.
Sebagai Senator dari New Hampshire, ia dikenal gigih dalam menghadapi pandangan diskriminatif yang menghambat perempuan untuk mencapai potensi penuh mereka.
Dengan keberaniannya, Jeanne Shaheen membuktikan bahwa perjuangan untuk kesetaraan gender tidak pernah sia-sia.
Ia mengingatkan kita bahwa perempuan, baik di medan perang maupun di kehidupan sehari-hari, memiliki potensi luar biasa untuk membawa perubahan positif dan melindungi bangsa.
Dalam diskusi panas tersebut, Pete Hegseth tampak terpojok sementara Jeanne Shaheen semakin menunjukkan dirinya sebagai perempuan berdaya.
Diskusi selengkapnya bisa Kawan Puan tonton di unggahan Jeanne Shaheen berikut:
View this post on Instagram
Baca Juga: Norma Maskulinitas: Menghambat Pemberdayaan VS Mendorong Kesetaraan
(*)