6 dari 10 Profesional Pernah Alami, Ini Strategi agar Tidak Di-Ghosting Perekrut Kerja

Arintha Widya - Sabtu, 18 Januari 2025
Tips karier tahun 2025 agar tidak di-ghosting perekrut kerja.
Tips karier tahun 2025 agar tidak di-ghosting perekrut kerja. simon2579

Baca Juga: Ramai Interview Lowongan Kerja Disiarkan Live, Pahami Transparansi Merekam Proses Wawancara!

Dengan begitu, para pencari kerja bisa fokus mencari pekerjaan dengan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan tanggapan.

Cukup dengan sekali klik, para pencari kerja bisa mendapatkan info lengkap dari kualifikasi apa saja yang mereka miliki dan tidak miliki, sehingga mereka bisa memutuskan apakah perlu melamar pekerjaan tersebut atau tidak.

Pelanggan premium juga akan mendapatkan panduan tambahan dengan alat bantu bertenaga AI dari LinkedIn untuk memperbaiki CV, surat lamaran, dan melihat pekerjaan yang lebih cocok untuk mereka.

Di Indonesia, hampir 7 dari 10 (69 persen) pencari kerja terbuka terhadap peran-peran di industri atau bidang baru.

Bagi yang ingin beralih atau mengeksplorasi peluang baru, laporan Jobs on the Rise terbaru dari LinkedIn menawarkan insights menarik tentang pekerjaan yang paling cepat berkembang di Indonesia selama tiga tahun terakhir.

Peringkat tahun ini mengungkap adanya peningkatan posisi untuk pekerjaan yang berfokus pada teknik keamanan, perjalanan, dan pekerjaan di sektor pelayanan karena, seperti banyak negara lain di dunia, sektor bisnis di Indonesia sudah kembali normal pasca pandemi.

Adapun tiga pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia adalah: 1) Konsultan Perjalanan, 2) Ahli Keamanan Siber, dan 3) Analis Pusat Operasi Keamanan.

Tips dan Trik Jitu untuk Pencari Kerja Tahun 2025

Memahami upaya para profesional dalam mencari kerja di tahun 2025, LinkedIn hadir memudahkan mereka untuk tampil lebih menonjol, menemukan pekerjaan yang tepat, dan mendapatkan insight dalam mengeksplorasi potensi pekerjaan berikutnya.

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

ASN Jakarta Boleh Poligami: Apakah Perempuan Dianggap Tak Punya Value hingga Harus Rela Dimadu?