Baca Juga: Hari Anak Nasional: Isu Pekerja Anak di Indonesia dan Dampaknya bagi Global
"Saya berharap melalui Rapat Koordinasi APSAI kabupaten/kota seluruh Indonesia di awal 2025 ini komitmen APSAI semakin kuat untuk bersama-sama mewujudkan generasi emas. Pertemuan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang kita," katanya.
"Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah nyata untuk terus memberdayakan perempuan dan melindungi anak dengan semangat kerja bersama dan gotong royong. Saya percaya kita mampu mewujudkan Anak Terlindungi, Menuju Indonesia Emas 2045," pungkas Menteri PPPA.
Sementara itu Ketua APSAI, Wida Septarina mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk lebih aktif berperan dalam perlindungan anak.
"Perusahaan memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi anak," tutur Wida Septarina.
"Perusahaan tidak hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga harus memperhatikan dampak sosial dari kegiatan bisnisnya, termasuk perlindungan anak," tambahnya.
Wida juga menyebutkan, "Program PLA merupakan upaya untuk memastikan perusahaan menjalankan bisnisnya dengan memperhatikan hak-hak anak."
"Kami berharap semakin banyak perusahaan yang berkomitmen untuk menjadi PLA. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia," ucapnya.
Melihat pernyataan Menteri PPPA di atas, jelas sekali bahwa semua elemen masyarakat, tak terkecuali dunia usaha berperan penting melindungi hak-hak anak Indonesia.
Baca Juga: Pentingnya Pemenuhan Hak Anak Disabilitas di Indonesia, Ini Kata Wamen PPPA
(*)