Saksi awalnya berniat untuk menjenguk. Namun, sesampainya di depan rumah, ia mengetahui bahwa kedua korban sudah terapung di kolam ikan depan rumahnya.
Karena terkejut, Suhartini memanggil Kasmidi (53) saksi lainnya untuk membantu.
Mendengar adanya kegaduhan dan teriakan, kedua orang tua balita kembar itu terbangun dan langsung mengangkat anak-anak mereka dari kolam.
Kedua orang tua tersebut bergegas membawa korban ke Klinik Fifa Husada, tetapi nyawa keduanya tidak terselamatkan.
Pentingnya Pengawasan Orang Tua Ketika Balita Melakukan Aktivitas Fisik
Kejadian yang dialami dua balita kembar di Nganjuk ini memicu rasa prihatin dari khalayak.
Tak sedikit pula yang menyoroti pentingnya pengawasan orang tua untuk anak balita.
Menurut laman Whizkidz, pengawasan orang tua untuk anak, terutama yang balita adalah hal utama.
Baca Juga: Mengenal Baby Blues, Keadaan Emosional dan Psikologis Ibu Setelah Melahirkan
Terlebih pada masa ini, anak masih berada pada fase tumbuh kembang pada fisik, emosional, dan mentalnya.
Memberikan pengawasan dan pendampingan mencegah anak-anak dari kejadian yang tidak diinginkan, termasuk kecelakaan.
Anak balita memiliki rasa ingin tahu tinggi yang dapat menyebabkan kecelakaan jika mereka tidak diawasi dengan baik.
Pengawasan ini membantu mencegah jatuh, tabrakan, atau kecelakaan umum lainnya atas aktivitas fisik yang dilakukan.
Pengawasan juga memungkinkan orang dewasa untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi bahaya di lingkungan luar ruangan.
Misalnya permukaan yang tidak rata, benda tajam, atau makanan beracun.
Jadi, pastikan kamu mendampingi anak ketika melakukan aktivitas fisik jika tak ingin hal buruk terjadi padanya!
Baca Juga: Ibu Muda Perlu Tahu, Ini Berbagai Hal Untuk Diperhatikan Pada Bayi Baru Lahir
(*)