Parapuan.co - Kawan Puan barangkali sering mendapati banyaknya lowongan kerja mensyaratkan minimal pengalaman 2 tahun saat melamar.
Hal ini bisa menimbulkan dilema bagi yang belum berpengalaman atau pengalaman belum genap sesuai syarat lowongan kerja.
Namun, pernahkan Kawan Puan berpikir mengapa perusahaan memberikan syarat minimal 2 tahun pengalaman pada lowongan kerja?
Ada baiknya kamu memahami alasan dibaliknya agar bisa memenuhi hal tersebut.
Berikut informasi lengkapnya seperti mengutip Abdel Cintron Ortiz di LinkedIn!
Alasan di Balik Persyaratan Pengalaman Kerja
1. Menyaring Pelamar
Salah satu alasan utama perusahaan mencantumkan persyaratan pengalaman adalah untuk menyaring pelamar.
Dengan meminta pengalaman 2-3 tahun, perusahaan dapat mempersempit jumlah lamaran yang diterima.
Baca Juga: Catat, 3 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Jika Tertipu Lowongan Kerja Palsu
Ini membantu memastikan bahwa pelamar memiliki pemahaman dasar tentang lingkungan profesional dan keterampilan yang relevan.
2. Mengurangi Waktu Pelatihan
Perusahaan cenderung lebih memilih kandidat yang dapat bekerja dengan sedikit pelatihan.
Hal ini menghemat waktu dan sumber daya, serta memungkinkan karyawan berkontribusi lebih cepat pada pencapaian tujuan perusahaan.
3. Definisi "Entry-Level" yang Beragam
Definisi "entry-level" bervariasi di setiap industri dan perusahaan. Dalam beberapa bidang, entry-level berarti untuk lulusan baru.
Akan tetapi di bidang lain, hal itu bisa mencakup individu dengan pengalaman kerja melalui magang, proyek akademik, atau pekerjaan freelance.
Jenis Pengalaman yang Dianggap Relevan
Tidak semua pengalaman kerja harus berupa pekerjaan penuh waktu. Berikut beberapa jenis pengalaman yang sering kali dianggap relevan oleh perusahaan:
Baca Juga: Menaker Singgung Sulitnya Mencari Kerja karena VUCA, Apa Itu?
1. Magang
Magang adalah cara yang sangat berharga untuk mendapatkan pengalaman spesifik di industri tertentu.
Banyak perusahaan menganggap pengalaman magang setara dengan pengalaman kerja profesional karena memberikan keterampilan praktis secara langsung.
2. Proyek Akademik
Proyek besar seperti tugas akhir, penelitian, atau proyek kelompok dapat dihitung sebagai pengalaman relevan.
Proyek-proyek ini menunjukkan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan teoretis pada situasi dunia nyata, yang sangat dihargai oleh pemberi kerja.
3. Kerja Sukarela
Pengalaman sebagai sukarelawan, terutama dalam peran yang mengembangkan keterampilan relevan, dapat sama berharganya dengan pekerjaan berbayar.
Misalnya, memimpin organisasi sukarelawan menunjukkan kemampuan manajemen dan kerja tim.
Baca Juga: Ini Cara agar Bisa Menyimpan Uang Walau sedang Mencari Lowongan Kerja
4. Pekerjaan Paruh Waktu dan Freelance
Pekerjaan paruh waktu atau freelance yang relevan menunjukkan kemampuan untuk menangani tanggung jawab pekerjaan dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan, meskipun bukan pekerjaan penuh waktu.
5. Kegiatan Ekstrakurikuler
Peran kepemimpinan dalam klub atau organisasi dapat memberikan pengalaman relevan.
Kegiatan ini sering membutuhkan keterampilan seperti manajemen proyek, kerja tim, dan komunikasi, yang sangat berharga di dunia kerja.
Melihat persyaratan pengalaman 2-3 tahun dapat mencakup berbagai bentuk pengalaman yang relevan walau bukan pekerjaan penuh waktu.
Dengan memahami hal ini dan secara efektif menonjolkan keterampilan serta pengalamanmu, kamu dapat meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
Perusahaan mencari kandidat yang telah membuktikan kemampuan mereka dalam lingkungan praktis, baik itu melalui magang, kerja sukarela, proyek akademik, atau pekerjaan paruh waktu.
Jangan ragu untuk menyoroti pengalamanmu dan bagaimana itu relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Baca Juga: Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu Terbaru Menurut Kemnaker, Apa Saja?
(*)