Parapuan.co - Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan nutrisi yang baik sebagaimana dinyatakan dalam "Konvensi Hak Anak".
Namun, tantangan terkait pola makan anak dan masalah gizi masih menjadi perhatian serius di seluruh dunia.
Berdasarkan data global tahun 2022 yang dikutip dari WHO, 149 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting (pendek untuk usianya), 45 juta anak mengalami wasting (terlalu kurus untuk tinggi badannya), dan 37 juta anak kelebihan berat badan atau obesitas.
Masalah ini menunjukkan bahwa penerapan feeding rules yang baik sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang anak secara optimal.
Pentingnya menerapkan feeding rules sempat pula disinggung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam Media Briefing yang berlangsung Selasa (21/1/2025) kemarin.
Bahwasanya menurut Dr. Meta Herdiana Hanindita, dr., SpA(KK), feeding rules perlu diterapkan agar anak mengenali isyarat rasa lapar dan kenyang.
Hal ini penting agar anak mendapatkan nutrisi yang seimbang, tidak malnurtisi (baik kekurangan atau kelebihan).
"Feeding rules itu kan sebenarnya untuk mengajarkan anak mengenali sinyal kapan dia lapar, kapan tidak. Kadang-kadang kita sampai bingung ini anak kok enggak mau makan, atau kok makan terus ngemil terus," kata Dr. Meta.
Merujuk pada data dan apa yang disampaikan Dr. Meta di atas, orang tua perlu tahu pentingnya menerapkan aturan makan atau feeding rules kepada anak. Berikut informasinya!
Baca Juga: Mengenal Feeding Rules, Pedoman untuk Mengatasi Anak Susah Makan
Feeding Rules dan Hak Nutrisi Anak
Penerapan feeding rules tidak hanya berfokus pada pengaturan pola makan tetapi juga mendukung hak dasar anak untuk mendapatkan nutrisi yang cukup.
WHO menyebut, anak-anak yang tidak menerima nutrisi yang memadai berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis, hambatan perkembangan, hingga kematian.
Malnutrisi sendiri diperkirakan menjadi penyebab 45 persen kematian anak di seluruh dunia, yang setara dengan 2,7 juta kematian setiap tahunnya.
Manfaat Feeding Rules pada Masa Pertumbuhan
Feeding rules mencakup panduan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penerapan feeding rules:
1. Meningkatkan Kelangsungan Hidup Anak
Menurut data, lebih dari 820.000 nyawa anak di bawah usia 5 tahun dapat diselamatkan setiap tahun jika semua anak berusia 0–23 bulan mendapatkan ASI secara optimal.
Baca Juga: Ahli Beberkan Cara Memastikan Nutrisi Anak dengan Alergi Susu Sapi Tetap Terpenuhi
2. Mendukung Perkembangan Fisik dan Kognitif
ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan pemberian makanan pendamping (MPASI) yang tepat di usia 6–23 bulan sangat penting untuk meningkatkan IQ, kemampuan sekolah, dan potensi pendapatan di masa dewasa.
3. Mencegah Penyakit Kronis
Nutrisi yang baik selama 2 tahun pertama kehidupan anak dapat menurunkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.
4. Mengurangi Beban Ekonomi
Anak-anak yang mendapatkan nutrisi optimal cenderung memiliki kesehatan yang lebih baik, sehingga mengurangi biaya kesehatan keluarga dan negara.
Pedoman WHO dan UNICEF untuk Feeding Rules
- Memulai pemberian ASI dalam waktu 1 jam setelah kelahiran.
- Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
Baca Juga: Pentingnya Beri ASI Eksklusif, Ini Manfaat MengASIhi bagi Ibu dan Bayi
- Memperkenalkan makanan pendamping yang aman dan bergizi pada usia 6 bulan sambil terus menyusui hingga usia 2 tahun atau lebih.
Namun, kenyataannya, hanya sekitar 44 persen bayi usia 0–6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif secara global pada periode 2015–2020.
Pentingnya MPASI yang Tepat
Pada usia 6 bulan, kebutuhan energi dan nutrisi bayi mulai melebihi yang bisa dipenuhi oleh ASI saja.
Di sinilah peran makanan pendamping menjadi penting. Jika MPASI tidak diberikan secara tepat, pertumbuhan anak dapat terganggu.
Prinsip MPASI yang Disarankan:
- Memberikan makanan secara perlahan dan sabar, tanpa paksaan.
- Menjaga kebersihan dan keamanan makanan.
- Meningkatkan variasi makanan seiring bertambahnya usia anak.
- Memberikan makanan sebanyak 2–3 kali sehari untuk bayi usia 6–8 bulan, dan 3–4 kali sehari untuk bayi usia 9–23 bulan, dengan tambahan 1–2 camilan sesuai kebutuhan.
Berdasarkan prinsip tersebut, Kawan Puan bisa membatasi durasi makan anak di setiap sesi selama kurang lebih 30 menit.
Entah makanan habis atau tidak dalam jangka waktu 30 menit, hentikan sesi makan.
Hal ini bisa membantu anak mengenali rasa lapar, dan mengontrol asupan makanan yang dikonsumsinya. Selamat mencoba!
Baca Juga: Kemenkes Jelaskan Pentingnya Membatasi Gula dan Garam untuk MPASI
(*)