Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Area Miss V Terasa Gatal saat Menggunakan Pembalut
Microplastic ini sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan, memberikan dampak yang lebih buruk dibandingkan bau atau darah haid itu sendiri.
3. Tidak Mengubah Status Darah Haid
Proses pencucian tidak mengubah darah haid dari cairan tubuh alami menjadi limbah berbahaya.
Sebaliknya, pencucian malah menambah polusi air dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit.
Cara Aman Mengelola Pembalut Bekas
Agar penggunaan pembalut tetap higienis dan tidak merusak lingkungan, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Bungkus pembalut dengan rapi menggunakan bungkus pembalut yang tersedia, kertas, atau plastik untuk melapisi sebelum membuangnya.
- Buang pembalut ke tempat sampah tertutup.
- Pastikan membuang sesuai prosedur pengelolaan sampah setempat.
- Hindari membuang pembalut di toilet untuk mencegah penyumbatan dan pencemaran air.
Pandangan dari Perspektif Agama
Dokter Febrian menambahkan, sejauh ini, tidak ada aturan agama yang secara khusus mewajibkan mencuci pembalut sekali pakai.
Yang penting adalah membersihkan tubuh atau pakaian yang terkena darah haid.
Oleh karena itu, mencuci pembalut sekali pakai tidak hanya tidak perlu, tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko yang lebih besar bagi kesehatan dan lingkungan.
Baca Juga: Dikira Aman, 5 Kebiasaan ini Ternyata Bisa Berbahaya untuk Miss V
(*)