Baca Juga: Tanda Obesitas pada Perempuan Dewasa dan Bahayanya untuk Kesehatan
Kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang dikonsumsi dan energi yang digunakan.
Pola makan tinggi gula dan lemak serta kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab utama.
Obesitas: Didefinisikan sebagai indeks massa tubuh (IMT) ≥30, dan terkait dengan risiko penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Adapun penyakit tidak menular (noncommunicable diseases/NCDs) yang terkait dengan pola makan meliputi penyakit kardiovaskular, diabetes, serta beberapa jenis kanker. Diet yang tidak sehat dan malnutrisi menjadi faktor risiko utama.
Siapa yang Berisiko?
Malnutrisi dapat memengaruhi semua negara dan semua kelompok usia. Namun, beberapa kelompok memiliki risiko yang lebih tinggi:
- Perempuan, bayi, anak-anak, dan remaja: Masa 1000 hari pertama sejak konsepsi hingga ulang tahun kedua anak adalah periode penting untuk memastikan nutrisi optimal.
- Kelompok miskin: Kemiskinan meningkatkan risiko malnutrisi dan memperburuk dampak buruknya, seperti meningkatnya biaya kesehatan, menurunnya produktivitas, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Data WHO pada tahun 2022 memperkirakan terdapat 390 juta orang dewasa yang kekurangan berat badan, sementara 2,5 miliar mengalami kelebihan berat badan, termasuk 890 juta dengan obesitas.
Di sisi lain, 149 juta anak di bawah usia lima tahun menderita stunting, dan 37 juta lainnya mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Malnutrisi adalah masalah multidimensi yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, termasuk anak-anak dan dewasa.
Penanganan malnutrisi membutuhkan pendekatan terpadu yang mencakup perbaikan gizi, pendidikan kesehatan, dan pengurangan kemiskinan.
Baca Juga: Tumbuh Kembang Anak hingga Dewasa Dimulai dari 1000 HPK, Jangan Sampai Malnutrisi
(*)