Dialami Emilia Contessa, Bagaimana Risiko Gagal Jantung pada Perempuan?

Arintha Widya - Selasa, 28 Januari 2025
Risiko gagal jantung pada perempuan seperti yang dialami Emilia Contessa.
Risiko gagal jantung pada perempuan seperti yang dialami Emilia Contessa. Instagram @emiliacontessa57

Parapuan.co - Kepergiaan penyanyi senior Emilia Contessa untuk selamanya tentu menyisakan duka bagi keluarga dan orang-orang tercinta.

Emilia Contessa meninggal dunia karena menderita gagal jantung akut, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Berbicara mengenai apa yang dialami Emilia Contessa, sebenarnya seperti apa risiko gagal jantung pada perempuan?

Yuk, simak penjelasan tentang risiko gagal jantung pada perempuan dirangkum dari Harvard Health!

Risiko Gagal Jantung pada Perempuan

Gagal jantung menjadi salah satu masalah kesehatan utama yang memengaruhi jutaan perempuan, terutama yang berusia lanjut.

Meskipun sering kali kurang mendapat perhatian dibandingkan serangan jantung atau stroke, gagal jantung merupakan penyebab utama rawat inap dan salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di atas usia 65 tahun.

Penting bagi perempuan untuk memahami risiko, gejala, dan cara mencegah kondisi ini guna menjaga kualitas hidup yang lebih baik.

Apa Itu Gagal Jantung?

Baca Juga: Waspada Perburukan Gagal Jantung, Dokter Ungkap Cara Mengendalikan Kondisinya

Gagal jantung bukan berarti jantung berhenti mendadak, melainkan menggambarkan penurunan bertahap kemampuan jantung untuk memompa dan mengalirkan darah secara efektif.

Seiring bertambahnya usia, kekuatan otot jantung dapat melemah secara alami, namun pada beberapa kasus, kondisi ini berkembang menjadi gagal jantung yang serius.

Jika tidak ditangani, suplai darah yang tidak mencukupi dapat berdampak pada fungsi organ penting lainnya seperti paru-paru, ginjal, dan hati.

Penyebab Utama Gagal Jantung pada Perempuan

Gagal jantung sering kali disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor.

Berikut beberapa penyebab utama, termasuk yang lebih sering terjadi pada perempuan:

1. Hipertensi

Tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan risiko gagal jantung hingga 2-3 kali lebih besar pada perempuan dibandingkan laki-laki.

2. Diabetes

Baca Juga: Ini Tips Pola Hidup Sehat untuk Pasien Gagal Jantung Menurut Plt Direktur P2PTM Kemenkes

Perempuan dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dan hipertensi, yang berujung pada gagal jantung.

3. Obesitas

Kelebihan berat badan menjadi faktor risiko signifikan, di mana perempuan obesitas memiliki kemungkinan hingga 50 persen lebih besar mengalami gagal jantung dibandingkan perempuan dengan berat badan normal.

4. Penyakit Arteri Koroner (CAD)

Penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol dapat mengurangi aliran darah ke otot jantung, menyebabkan kerusakan jaringan secara bertahap.

5. Abnormalitas Katup Jantung

Katup yang rusak dapat mengganggu aliran darah, memaksa jantung bekerja lebih keras dan berkontribusi pada perkembangan gagal jantung.

6. Kerusakan Miokardium

Cedera pada otot jantung, baik akibat serangan jantung atau kondisi bawaan, dapat melemahkan kemampuan jantung untuk memompa darah secara efisien.

Baca Juga: Rima Melati Meninggal Setelah Terkena Gagal Jantung, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Gejala Gagal Jantung yang Perlu Diwaspadai

Gagal jantung sering berkembang perlahan dengan gejala yang kurang jelas dibandingkan serangan jantung. Berikut tanda-tanda yang umum dialami:

  • Kelelahan: Mudah lelah bahkan saat melakukan aktivitas ringan.
  • Sesak Napas: Terutama saat berbaring, akibat penumpukan cairan di paru-paru.
  • Pembengkakan: Biasanya pada pergelangan kaki atau perut akibat akumulasi cairan.
  • Batuk Persisten: Batuk disertai lendir berbusa atau bercampur darah.
  • Palpitasi: Detak jantung cepat dan tidak teratur.
  • Nafsu Makan Berkurang: Gangguan sirkulasi ke saluran pencernaan dapat menyebabkan mual atau rasa kenyang.

Pencegahan dan Penanganan

Gagal jantung dapat dicegah dan gejalanya dikelola dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Praktikkan Pola Hidup Sehat

  • Konsumsi makanan sehat untuk jantung seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
  • Hindari konsumsi garam berlebihan dan lemak jenuh.
  • Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol.
  • Jaga berat badan ideal dan tetap aktif secara fisik.

2. Pengobatan

  • Pengobatan sering melibatkan penggunaan beberapa jenis obat seperti penghambat ACE, beta-blocker, dan diuretik untuk mengontrol tekanan darah, meningkatkan fungsi jantung, serta mengurangi retensi cairan.

3. Pemeriksaan Rutin

  • Perempuan dengan risiko tinggi disarankan untuk melakukan pemeriksaan jantung secara berkala, termasuk elektrokardiogram (EKG) dan ekokardiogram.

4. Perhatikan Gejala

  • Catat gejala harian seperti berat badan, tingkat kelelahan, dan pembengkakan untuk mendeteksi perkembangan kondisi lebih awal.

Gagal jantung adalah kondisi serius yang memengaruhi banyak perempuan, terutama yang berusia di atas 65 tahun.

Dengan memahami faktor risiko, mengenali gejala lebih awal, dan menjalani pola hidup sehat, perempuan dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan terkena gagal jantung.

Dukungan medis yang tepat dan pemantauan rutin juga sangat penting untuk mengelola kondisi ini dan meningkatkan kualitas hidup.

Baca Juga: Hari Jantung Sedunia, Ini 7 Jenis Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai

(*)

Sumber: Harvard Health Publishing
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Siap-Siap! 6 Brand asal Singapura Ini Siap Debut di Nova Now Jakarta