Menurutnya, akan ada banyak dampak poligami yang bisa dirasakan anak perempuan, termasuk memandang negatif tentang komitmen dan kesetiaan hingga menggeneralisasi pandangan pada laki-laki.
"Anak perempuan (yang ayahnya berpoligami) dapat berpandangan negatif tentang komitmen dan kesetiaan," ujarnya.
"Beberapa anak perempuan bahkan menggeneralisasi pandangan ini (poligami) pada semua lelaki, sehingga tidak percaya pada laki-laki," tegasnya.
Situasi yang dialami anak perempuan ini pada akhirnya membuat mereka tidak ingin menikah atau tidak ingin memiliki anak.
Rentan Terjadi Kekerasan dalam Keluarga
Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina ini juga turut menyoroti bahwa proses menuju poligami atau setelah poligami terjadi, kekerasan dalam keluarga cukup rentan.
Baik itu kekerasan fisik, verbal, emosional, hingga finansial bisa dirasakan istri dan anak perempuan.
"Anak perempuan di dalam keluarga yang mengalami kekerasan fisik terdapat luka-luka termasuk kecacatan. Sementara dampak kekerasan verbal dan emosional pada anak perempuan membuat mereka tidak percaya diri dan cenderung mudah cemas atau mengalami beragam masalah kesehatan jiwa lainnya," tegas Nina.
Baca Juga: Komnas Perempuan Tanggapi Peraturan Gubernur Jakarta Terkait Poligami