Fluktuasi nilai tukar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi yang berkaitan dengan hubungan perdagangan antara negara tersebut dan mitra dagangnya.
Merangkum Investopedia, berikut beberapa faktor utama yang mempengaruhi naik-turunnya kurs mata uang!
1. Perbedaan Tingkat Inflasi
Inflasi yang rendah cenderung meningkatkan nilai mata uang suatu negara karena daya beli mata uang tersebut lebih kuat dibandingkan dengan mata uang lain.
Negara-negara dengan tingkat inflasi yang rendah, seperti Jepang, Jerman, dan Swiss pada paruh kedua abad ke-20, mengalami peningkatan nilai tukar mata uang mereka.
Sebaliknya, negara dengan inflasi tinggi biasanya mengalami depresiasi nilai mata uangnya karena daya beli masyarakat melemah.
2. Perbedaan Suku Bunga
Suku bunga memiliki hubungan erat dengan inflasi dan nilai tukar. Ketika bank sentral menaikkan suku bunga, investor asing tertarik untuk menanamkan modalnya di negara tersebut karena keuntungan yang lebih tinggi.
Hal ini menyebabkan permintaan terhadap mata uang lokal meningkat dan nilai tukarnya naik.