Anak Balita Mendadak Sering Merengek? Begini Cara Mengatasinya!

Arintha Widya - Minggu, 2 Februari 2025
Anak balita merengek dan cara mengatasinya.
Anak balita merengek dan cara mengatasinya. yamasan

Parapuan.co - Kawan Puan yang punya anak balita mungkin pernah menghadapi si kecil yang mulai merengek, atau jadi lebih sering merengek.

Seiring waktu, kamu barangkali mulai sadar bahwa rengekannya bisa mengubah "tidak" menjadi "iya".

Misalnya kamu biasanya melarang si kecil makan coklat dan ia tidak masalah dengan itu, tetapi karena tiba-tiba merengek meminta coklat, kamu akhirnya mengiyakan permintaannya.

Jangan khawatir, ada cara yang bisa kamu lakukan sebelum (atau setelah) rengekan itu semakin menjadi-jadi. Simak informasi yang dilansir dari What to Expect berikut ini!

Mengapa Anak Sering Merengek?

Sebenarnya, merengek bukan berarti anakmu manja. Anggap saja itu sebagai bentuk tangisan dalam tingkat yang lebih rendah.

Biasanya, rengekan muncul ketika anak merasa lelah, lapar, bosan, sakit, kurang perhatian, atau tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.

Misalnya, jika anakmu mengalami kecemasan saat berpisah denganmu karena harus pergi kerja, rengekan bisa muncul.

Sama seperti tantrum, rengekan adalah cara anak menguji batas dan mengungkapkan perasaannya saat menghadapi ketidaknyamanan.

Baca Juga: 4 Langkah Tangani Tantrum pada Si Kecil, Kuncinya Kedekatan Orangtua dan Anak

Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Rengekan

Kebiasaan ini paling sering terjadi pada anak usia 2 hingga 6 tahun. Seberapa lama anak terus merengek sangat bergantung pada bagaimana kamu meresponsnya.

Semakin sering keinginannya dikabulkan setelah merengek, semakin besar kemungkinan dia akan mengulanginya lagi.

Cara Mengatasi Anak yang Suka Merengek

Walaupun rengekan adalah hal yang wajar, kamu bisa mengurangi kebiasaannya dengan beberapa cara berikut:

1. Tetap Tenang

Jangan mengatakan, "Berhenti merengek!" atau melabelinya sebagai "anak yang suka merengek".

Bagi anak, perhatian negatif lebih baik daripada tidak diperhatikan sama sekali. Selain itu, label bisa menjadi kenyataan yang justru makin memperburuk keadaan.

2. Jangan Menyerah

Baca Juga: Si Kecil Mulai Merengek Minta Adik Baru? Sebelum Kembali Tambah Anak, Perhatikan Dulu Satu Hal Penting Ini

Beritahu anak bahwa kamu hanya akan mendengarkan jika dia berbicara dengan suara "normal".

Hindari kontak mata dan jangan menanggapi rengekannya, seberat apa pun itu.

Jika dia mulai berbicara dengan baik, beri pilihan seperti, "Ibu tidak bisa memberikan permen sekarang, tapi kamu boleh memilih pisang atau anggur".

3. Alihkan Perhatian atau Berikan Pelukan

Jika penjelasan tidak berhasil, coba alihkan pembicaraan ke hal lain, misalnya, "Besok kamu punya playdate dengan temanmu, Sean!"

Atau, berikan anak pelukan karena terkadang, itu juga bisa membantu memperbaiki suasana hati anak.

4. Gunakan Humor

Cobalah berpura-pura tidak tahu dari mana suara rengekan itu berasal dan ajak anak untuk mencarinya di bawah sofa atau di dalam kulkas.

Kamu juga bisa menawarkan "minyak ajaib" untuk menyembuhkan suara rengeknya dengan menggelitiknya. Namun, jika anak justru semakin kesal, hentikan dan coba pendekatan lain.

Baca Juga: Belajar Sambil Bermain, Ini 6 Humor Halloween Bahasa Inggris untuk Anak

Cara Mencegah Rengekan

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah ini bisa membantu anak tetap dalam suasana hati yang baik:

1. Beri Perhatian Sebelum Rengekan Muncul

Pastikan anak tahu bahwa kamu mendengarkannya. Jika kamu sedang sibuk, cobalah untuk tidak membuatnya menunggu terlalu lama.

2. Hindari Kebosanan

Jika anak mulai terlihat gelisah karena kehabisan ide bermain, ajak dia melakukan aktivitas lain agar tetap terlibat.

3. Perhatikan Tingkat Frustrasi Anak

Jangan menuntut sesuatu yang terlalu sulit untuk usianya. Jika dia mulai frustrasi, bantu dia mengungkapkan perasaannya atau tawarkan permainan yang lebih mudah.

4. Jaga Kebutuhan Fisiknya

Pastikan anak tidak terlalu lelah dan tetap memiliki jadwal makan serta camilan yang teratur.

5. Puji Suara "Normal"-nya

Saat anak meminta sesuatu dengan cara yang baik, apresiasi usahanya dengan mengatakan, "Bagus sekali! Kamu sudah menggunakan suara anak besar."

Dengan kesabaran dan konsistensi, kebiasaan merengek bisa dikurangi. Ingat, kunci utamanya adalah tidak menyerah dan memberikan respons yang tepat setiap kali anak mulai merengek.

Baca Juga: Anak Merengek Minta Batal Puasa? Ini Hal yang Perlu Orang Tua Lakukan

(*)

Sumber: What to Expect
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Viral Dolar AS Anjlok Jadi Rp8.170 karena Eror, Apa Penyebab Kurs Naik Turun?