Misalnya, domain resmi berakhiran .com bisa saja diganti dengan .net atau ditambahkan angka tertentu. Sebelum mengklik tautan, pastikan URL tersebut berasal dari sumber resmi.
3. Meminta Data Pribadi
Untuk Kawan Puan ketahui bahwa institusi resmi tidak pernah meminta data sensitif seperti kode OTP, PIN, atau password melalui pesan teks atau email.
Jika kamu menerima permintaan seperti ini, abaikan saja. Ini adalah salah satu ciri utama phishing yang sering berhasil karena korban merasa panik atau terdesak.
4. Menggunakan Bahasa Mendesak
Pelaku phishing sering menciptakan rasa urgensi atau tekanan psikologis untuk memengaruhi korban agar segera mengikuti instruksi mereka.
Misalnya, mereka mengklaim bahwa akun kamu akan diblokir jika tidak segera memberikan data tertentu.
Agar terhindar dari phising, penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus yang mencurigakan.
Jika kamu menemukan salah satu dari tanda di atas, jangan ragu untuk melaporkan pada pihak berwenang.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga: BRI Diduga Terkena Ransomware, Kenapa Bank Jadi Target Utama Kejahatan Digital?
(*)