Virus flu menyebabkan peradangan pada saluran udara, mempersempit jalur pernapasan, serta meningkatkan produksi lendir.
Akumulasi lendir ini dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri yang kemudian menyebabkan pneumonia.
3. Gangguan Penyerapan Oksigen
Influenza dapat memperburuk fungsi paru-paru, sehingga tubuh tidak dapat menyerap oksigen dengan baik.
Jika infeksi berkembang menjadi pneumonia, kondisi ini dapat menjadi semakin serius dan berpotensi mengancam nyawa.
Gejala Pneumonia Akibat Influenza
Pneumonia yang berkembang dari influenza memiliki beberapa gejala khas, antara lain:
- Demam tinggi dan menggigil
- Batuk dengan dahak berwarna kekuningan atau kehijauan
- Sesak napas atau napas cepat
- Nyeri dada saat bernapas atau batuk
- Kelelahan ekstrem dan lemas
Jika mengalami gejala-gejala tersebut setelah terinfeksi influenza, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pencegahan Influenza dan Pneumonia
Baca Juga: Apa Itu Influenze Tipe A? Ketahui Gejala hingga Penularannya yang Harus Diwaspadai
Meskipun tidak ada vaksin yang 100 persen efektif dalam mencegah flu dan pneumonia, vaksinasi tetap menjadi langkah utama untuk mengurangi risiko terkena kedua penyakit ini.
Simak beberapa cara pencegahan influenza dan pneumonia yang dapat dilakukan:
1. Vaksinasi Influenza dan Pneumonia
- Vaksin flu harus diperbarui setiap tahun karena virus influenza terus bermutasi.
- Vaksin pneumonia dapat diberikan sekali seumur hidup atau dengan booster sesuai rekomendasi dokter, terutama bagi lansia dan individu dengan kondisi medis tertentu.
2. Menjaga Kebersihan dan Pola Hidup Sehat
- Rutin mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari penyebaran virus.
- Menggunakan masker saat berada di tempat umum atau saat sakit.
- Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku saat batuk dan bersin.
3. Menjaga Sistem Imun
- Konsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan rutin berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Hindari merokok, karena dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko pneumonia.
Influenza dan pneumonia memiliki hubungan yang erat, di mana flu dapat meningkatkan risiko terkena pneumonia, terutama pada individu dengan sistem imun yang lemah.
Oleh karena itu, pencegahan melalui vaksinasi, menjaga kebersihan, dan menerapkan gaya hidup sehat sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.
Jika mengalami gejala yang mengarah pada pneumonia setelah terkena flu, segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Pneumonia pada Anak di Indonesia, Beban dan Komitmen Pemerintah
(*)