Pola Asuh dapat Mencegah Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan

Saras Bening Sumunar - Rabu, 5 Februari 2025
Pola asuh yang baik dalam keluarga mencegah anak dan perempuan jadi korban kekerasan.
Pola asuh yang baik dalam keluarga mencegah anak dan perempuan jadi korban kekerasan. x-reflexnaja

Arifah juga menegaskan bahwa stereotipe berbasis berbasis gender dalam pengasuhan perlu dihilangkan.

Misalnya dengan mengajarkan anak laki-laki dan perempuan untuk berbagi tanggung jawab dalam pekerjaan rumah tanpa membedakan jenis kelamin.

Langkah ini dilakukan untuk mendukung peran ayah dalam pengasuhan anak.

Beberapa daerah pun telah menginisiasi gerakan ayah yang diwajibkan untuk lebih aktif dalam mengasuh anak, termasuk menemani ke sekolah dan mengambil rapor.

Dalam konteks pengasuhan anak di era digital, Menteri PPPA juga menekankan bahwa orang tua harus memiliki strategi dalam membimbing anak agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak.

Menteri PPPA juga berharap bahwa anak dapat terlindungi dari dampak negatif seperti kecanduan gawai, eksploitasi online, dan paparan konten yang tidak sesuai.

Di lingkungan keluarga, anak sering kali menjadi korban kekerasan dari orang-orang terdekat, termasuk orang tua dan pengasuhnya.

Padahal, orang tua dan pengasuh adalah lingkungan pertama anak tumbuh kembang dan belajar tentang kehidupan.

Oleh karena itu, membudayakan pola asuh tanpa kekerasan menjadi sangat penting.

Orang tua perlu menghindari penggunaan kekerasan fisik maupun verbal dalam mendisiplinkan anak dan mencari metode alternatif yang lebih positif juga konstruktif.

Baca Juga: Legal di Irak, Pernikahan Anak Tetap Jadi Bentuk Kekerasan dan Pelanggaran Hak Asasi Anak

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Viral Film A Bussiness Proposal, Bagaimana Karakter Perempuannya?