Baca Juga: Usia Pensiun Pekerja Indonesia Jadi 59 Tahun, Bagaimana Negara Lain?
Menurut Bambang, dengan adanya efisiensi anggaran, pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 tidak bisa lagi bergantung pada konsumsi seperti sebelumnya.
Terlebih lagi setelah selesainya periode pemilu yang biasanya mendorong peningkatan belanja negara.
Sebagai alternatif, ia menekankan bahwa keberhasilan dalam mengeksekusi program-program prioritas pemerintah akan menjadi faktor kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi ke depan.
"Dengan pemotongan anggaran besar-besaran ini, maka kalau ingin bicara enzim dari pertumbuhan ekonomi 2025 yang tidak lagi tergantung kepada pemilu," ucap Bambang lagi.
"Maka kemungkinannya adalah keberhasilan dari eksekusi program-program utama Pak Pramowo terutama dua yaitu makan bergizi gratis dan 3 juta rumah," pungkasnya.
Seperti kita tahu, untuk menyukseskan program-program pemerintah yang pro rakyat seperti makan bergizi gratis dan 3 juta rumah, dana yang dibutuhkan tidak sedikit.
Oleh sebab itu, kiranya penghematan anggaran ini dilakukan supaya belanja negara bisa dialihkan untuk program-program tersebut.
Bagaimana menurut Kawan Puan?
Baca Juga: Pengusaha Katering Perlu Waspada Penipuan Kemitraan Program Makan Bergizi Gratis
(*)